Mengungkap Simbol Fesyen Ikonis Perjuangan Palestina

Senin, 20 November 2023 - P Suryo R

KEFFIYEH bukan sekedar syal bermotif hitam dan putih. Namun merupakan simbol perjuangan kemerdekaan Palestina. Berasal dari komunitas Badui dan petani lokal Palestina, pakaian ikonik yang ditenun dari katun memiliki sejarah yang kaya pada perjuangan dan keadilan rakyat Palestina.

Berawal dari tahun 1930-an selama pemberontakan Arab, keffiyeh menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan Inggris yang merugikan rakyat Palestina. Keffiyeh digunakan untuk menyembunyikan identitas para pejuang Palestina. Kermudian meluas menjadi simbol perlawanan.

Baca Juga:

Wayang Kulit Berkibar di Panggung Miss Universe 2023

simbol
Keffiyeh sebagai simbol global perlawanan. (Unsplash/Patrick Perkins)

Dilansir dari laman newarab, perjalanan simbolis keffiyeh berlanjut pada tahun 1960-an ketika Yasser Arafat, mantan presiden Palestina, mengenakannya di semua acara publik, meningkatkan statusnya sebagai simbol global identitas Palestina.

Selama tahun 1970-an, keffiyeh menjadi terkenal sebagai simbol pejuang kemerdekaan revolusioner Leila Khaled mendorong perempuan Palestina untuk mengenakannya. Ini menandai pergeseran, mendobrak batasan gender dan usia, dengan orang-orang dari berbagai latar belakang yang merangkul syal sebagai tanda solidaritas selama Intifada pada 1980-an dan 2000-an.

Jangkauan global keffiyeh meluasnya teknologi digital. Keffiyeh kemudian diadopsi oleh jenama-jenama dunia fesyen. Seperti Urban Outfitters dan Topshop yang sayangnya memicu kontroversi. Para kritikus berpendapat bahwa produk mereka malah melemahkan makna mendalam dari keffiyeh. Sebagai simbol perampasan hak dan keadilan, pengusiran, dan penindasan terhadap warga Palestina.

Perancang busana Palestina Omar Joseph Nasser-Khoury mengkritik industri fesyen yang memisahkan simbol keffiyeh dari konteks historisnya. Dia menganggapnya sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan eksploitatif.

Rapper Inggris-Palestina Shadia Mansour juga turut menyuarakan hal ini. Ia menekankan pentingnya syal tersebut dengan menyatakan, "Kamu dapat mengambil falafel dan hummus saya, tetapi jangan menyentuh keffiyeh saya."

Baca Juga:

Spotlight Indonesia 2023 Hadirkan Produk Fesyen Lokal Ramah Lingkungan

simbol
Mewakili perjuangan untuk mendapatkan keadilan, kebebasan, dan menentukan nasib sendiri rakyat Palestina (Unsplash/Latrach Med Jamil)

Saat ini, keffiyeh tetap menjadi lambang visual yang menarik, yang mewakili perjuangan untuk mendapatkan keadilan, kebebasan, dan menentukan nasib sendiri rakyat Palestina. Keffiyeh dikenakan oleh warga Palestina dan simpatisannya di seluruh dunia. Kain ini berubah menjadi ekspresi nyata persatuan dan perlawanan terhadap penindasan.

Laman wionews menuliskan, model terkenal, Gigi Hadid, tak takut dengan konsekuensi membela Palestina. Dia melakukannya melalui media sosial. Termasuk Bella Hadid yang mengikuti langkah saudara sekandungnya itu. Di tahun 2021 dia sempat turun ke lapangan dengan mengenakan keffiyeh untuk menunjukan pembelaannya kepada Palestina. Ini menjadi contoh bagi semua orang yang ingin menyuarakan pembelaan dengan cara yang tidak terlalu menonjol.

Seiring dengan meningkatnya protes yang mengadvokasi hak-hak warga Palestina secara global, publik menjadi lebih cerdas untuk tetap menyuarakan pembelaannya kepada Palestina. Caranya adalah menggunakan simbol yang dikenal secara umum. Ini mengingatkan dunia semangat abadi rakyat Palestina dalam upaya untuk mendapatkan kemerdekaan dan keadilan. (nda)

Baca Juga:

Koleksi Wastra Indonesia 'Mega Mendung' untuk Daily Wear

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan