Koleksi Wastra Indonesia 'Mega Mendung' untuk Daily Wear


Koleksi ini dapat pula dikenakan untuk keperluan yang lebih resmi. (Foto: merahputih.com/Disya Shaliha
JEJERAN pakaian warna-warni terlihat amat mencolok di tengah keramaian pelaksanaan 54th WIC Annual Charity Bazaar yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center. Pakaian-pakaian tersebut rupanya merupakan koleksi terbaru dari Jeges, jenama lokal Indonesia yang berbahan dasar batik mega mendung asal Cirebon.
Owner Jeges Frisa mengatakan koleksi terbaru ini hadir untuk mengajak masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia untuk dapat mulai menggunakan wastra Indonesia untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga:
Koleksi Berlian Rapper Dunia Bernilai Miliaran Rupiah, ada yang jadi Gigi
“Konsepnya itu daily wear, tetapi menggunakan wastra Indonesia, dengan harapan wastra Indonesia tidak hanya digunakan untuk kegiatan formal saja,” papar Frisa kepada merahputih.com, Rabu (8/11).

Namun, meski dirancang untuk keperluan daily wear, Frisa juga menjelaskan bahwa koleksinya kali ini dapat pula dikenakan untuk keperluan yang lebih resmi, konsumen tinggal memadukan dengan pilihan inner lebih sesuai.
“Satu baju itu bisa dipakai berkali-kali dengan desain yang long-lasting, jadi tidak musiman,” jelas Frisa mengenai kelebihan dari koleksinya nan mudah dipadupadankan.
Sesuai namanya, batik mega mendung memiliki motif yang menggambarkan kumpulan awan tebal di cuaca yang mendung. Merupakan akulturasi budaya Tiongkok dan Jawa Barat, motif ini memiliki filosofi yang sering kali diartikan sebagai dunia yang sangat besar, abadi, dan bebas. Selain itu, motif awan juga membawa konsep ketuhanan.
Baca Juga:
Dalam konteks senada, kaum Sufi, yang mendalami ilmu tasawuf, juga menyimbolkan awan sebagai konsep yang luas dan bebas.
Menurut Frisa, ini adalah kali pertama ia berpartisipasi dalam kegiatan WIC Annual Charity Bazaar dan ia berharap agar produknya dapat dikenal oleh konsumen Internasional.
View this post on Instagram
WIC Annual Charity Bazaar adalah acara bazar amal yang diselenggarakan oleh Women's International Club Jakarta. Selain menghadirkan banyak usaha dan perajin lokal seperti Jeges, WIC Annual Charity Bazaar juga menghadirkan kurang lebih 40 perwakilan kedutaan besar dari berbagai negara yang turut memamerkan produk kerajinan asal negara mereka.
Menariknya, seluruh anggota penyelenggara pameran ini merupakan perempuan yang mayoritas umurnya sudah tak muda lagi. Banyak dari mereka sudah berusia lebih dari 60 tahun.
Acara ini berlangsung selama dua hari yakni tanggal 8-9 November 2023 dan sudah terbuka untuk umum. (dsh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
