Mungkinkah Astronout Berhubungan Seks di Ruang Angkasa?
Selasa, 20 Juli 2021 -
KEHIDUPAN astronot di luar angkasa jauh berbeda dengan manusia di bumi. Ketiadaan gravitasi membuat mereka menjalani hidup yang tidak biasa. Gaya hidup mereka begitu unik dan selalu menarik untuk dibahas. Mulai dari bagaimana mereka mandi, makan, hingga berhubungan seksual.
Baca Juga:

Bahaya kedua dari berhubungan seks di luar angkas adalah gayaberat mikro. Ketika di ruang angkasa, astronot kehilangan massa otot. Itu tidak memungkinkan astronot perempuan untuk mengandung. Hal tersebut dibuktikan lewat ujicoba sepasang tikus yang dikirim ke ruang angkasa pada 1979. Dua tikus diketahui mengalami keguguran.
Baca Juga:
Pengalaman Pariwisata Luar Angkasa dari Turis Pertama di Dunia

Pada penelitian tahun 2010 pun ditemukan hasil serupa. Beberapa tikus betina yang melakukan perjalanan ke stasiun ruang angkasa berhenti berovulasi. Mereka kehilangan korpus luteum, struktur penting dalam pembentukan ovarium.
Korpus luteum berfungsi untuk memproduksi hormon yang membuat plasenta dapat tumbuh cukup untuk melakukan tugasnya memberi nutrisi ke janin. Tanpa itu kehamilan tidak mungkin bertahan. Janin sulit berkembang.
"Ada bukti kuat bahwa gaya berat mikro dapat mempengaruhi kadar hormon laki-laki dan perempuan," ujar Tash. Lebih lanjut ia menerangkan bahwa gaya berat mikro terlibat pula dalam mengubah produksi dan sifat sperma. Itu akan mengubah perkembangan janin terutama sistem verstibular. (avia)
Baca Juga: