Mengintip Fesyen Unik Hantu Indonesia di Film Negeri Aing

Senin, 01 November 2021 - Ikhsan Aryo Digdo

INDONESIA memiliki berbagai macam hantu legenda yang ceritanya mengalami perubahan seiring berkembangnya zaman. Meskipun mengalami perubahan dalam aspek cerita, beberapa hantu legendaris ini tetap menerapkan ciri khasnya dalam berpakaian.

Beberapa hantu di Indonesia konsisten dengan fesyennya dalam film negeri aing, misalnya:

Baca Juga:

5 Film Negeri Aing Mejeng di Busan International Film Festival 2021

1. Pocong

Pocong disebut hantu bungkus. (Foto: IMDb)


Hantu ini seringkali disebut sebagai hantu bungkus. Julukan ini diberikan karena seluruh tubuhnya yang tertutupi kain kafan berwarna putih. Hanya bagian wajahnya yang tak tertutupi kain. Bahkan, kedua lubang hidungnya pun tertutupi oleh kapas.

Tetapi tak jarang, kain kafan yang membalut hampir keseluruhan tubuhnya, terlihat kotor karena bercak tanah yang berwarna kecokelatan. Selain itu, pocong juga ditampilkan memiliki wajah hitam yang disebabkan karena telah membusuk karena terlalu lama dikubur dalam tanah.

Bagian kepala, pinggang, dan kakinya terikat dengan kain kafan. Hal ini membuat pocong bergerak dengan cara yang khas, yaitu meloncat. Saat meloncat, pocong akan tetap mempertahankan posisi tangannya yang terlipat pada bagian pinggangnya. Namun terdapat mitos yang mengatakan, bahwa pocong yang bergentayangan disebabkan karena tali pocong yang mengikat tubuhnya belum terlepaskan.

2. Tuyul

Tuyul memakai celana dalam. (Foto: Facebook/@PulangInsanity)


Dalaman berwarna putih menjadi satu item fesyen yang identik dengan tuyul. Tuyul memiliki perawakan layaknya anak-anak yang hanya mengenakan popok tanpa menggunakan baju. Bagian kepalanya juga terlihat tak dihiasi rambut sama sekali.

Wajah yang terlihat pucat, dengan bagian kantung mata yang besar dan menghitam membuat tampilannya berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Mitos dari Pulau Jawa ini dipercaya dipelihara oleh seseorang yang ingin mendapatkan kekayaan dengan menggunakan tuyul untuk mencuri harta milik orang lain.

Baca Juga:

Film di Negeri Aing

3. Kuntilanak

Hantu perempuan yang identik dengan gaun putih panjang. (Foto: YouTube/Rizal Nce)


Hantu perempuan ini identik dengan gaun putih panjang yang menutupi badan hingga bagian kakinya. Tak ada yang istimewa memang jika kita melihat dari fesyen yang digunakan kuntilanak. Wajah putih dengan lingkaran mata yang hitam dan besar, tentunya mampu membuat bulu kudukmu berdiri. Walaupun terkadang bagian wajah kuntilanak tertutupi oleh rambut hitam panjangnya.

Tak hanya wajah, seluruh bagian kulit kuntilanak juga terlihat putih dan pucat. Hal ini dikatakan karena kuntilanak merupakan hantu berasal dari perempuan hamil meninggal dunia, atau perempuan meninggal dunia karena melahirkan.

Kedua tangannya yang digunakan untuk mencekik orang, seringkali terlihat terluka dan dipenuhi oleh darah. Selain itu, seluruh jari tangannya juga terlihat panjang dan tak terurus. Kuku jari tangannya biasanya digunakan untuk mencakar wajah orang lain.

Kuntilanak juga identik dengan paku yang menancap di bagian kepalanya. Jika paku tersebut ditanamkan pada bagian kepalanya, konon katanya, kuntilanak dapat berubah menjadi manusia. Tak hanya tampilannya yang menyeramkan, suara tawa kuntilanak juga menjadi ciri khasnya.

4. Suster ngesot

Suster ngesot berpakaian seperti suster rumah sakit. (Foto: IMDb)


Seperti namanya, hantu ini berpenampilan bak seorang perawat dengan pakaian serba putih di rumah sakit yang mungkin sering kamu jumpai. Mulai dari topi perawat hingga gaun putih, melekat pada tubuh karakter hantu ini. Hanya saja yang membedakannya dengan para perawat, pakaian suster ngesot terlihat kotor dan dipenuhi darah.

Darah tak hanya memenuhi baju yang dikenakannya, namun juga pada kedua kakinya. Hal ini disebabkan karena konon katanya, kedua kakinya dimutilasi oleh orang yang telah memperlakukannya kurang baik. Jika dilihat, wajah suster ngesot tak jauh berbeda dengan kuntilanak. Keduanya memiliki wajah pucat dan ditutupi oleh rambut hitam panjang. (cit)

Baca Juga:

Festival Film Indonesia Tetap Berikan yang Terbaik di Masa Pandemi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan