Menginap di Desa Tamansari Sebelum Melihat Blue Fire
Kamis, 25 Oktober 2018 -
JIKA hendak melihat blue fire di Gunung Ijen yang terkenal itu, sebaiknya menginap di Desa Tamansari, Banyuwangi. Desa wisata berbasis Smart Kampung yang dirintis sejak awal 2016 ini, menarik dikunjungi. Kawah Ijen bukan hanya terkenal dengan blue firenya saja, namun juga perjuangan para penambang belerang yang terkenal epik.
Laman Arah Destinasi menganjurkan supaya pendakian tidak terlalu melelahkan, wisatawan bisa menginap di homestay Desa Tamansari. Homestay-homestay yang dikelola warga lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) itu bersih dan nyaman, ditawarkan dengan harga sangat terjangkau, antara Rp150 ribu hingga Rp200 ribu.
Wisatawan yang berniat ke Kawah Ijen bisa beristirahat dulu tanpa khawatir terlambat memulai pendakian. Karena jarak dari Desa Tamansari ke titik pendakian Kawah Ijen hanya 17 km atau sekitar 30 menit.

Selain homestay, BUMDes Tamansari juga menyediakan transportasi yang sudah diseleksi untuk mengantar wisatawan yang ingin berkunjung ke Kawah Ijen. Harga sewa kendaraannya terjangkau, dan wisatawan akan didampingi pengemudi yang juga sudah dibekali pegetahuan dalam hal pelayanan dan berkendara.
Pemerintahan Desa Tamansari telah memberikan pengetahuan dan pelatihan Bahasa Inggris kepada para penambang yang mayoritas berasal dari Desa Tamansari. Berbekal kursus Bahasa Inggris berbasis desa, diharapkan para penambang juga bisa menjadi local guide yang berpengetahuan dan bisa melayani wisatawan nusantara dan mancanegara.
Selain Kawah Ijen, Desa Tamansari juga memiliki Sendang Seruni, yakni kolam air yang bersumber dari mata air pegunungan. Airnya segar dan bersih, disekitarnya ditanami selada air yang membuat kolam terasa lebih segar. Kolam air ini, dikelola oleh masyarakat sekitar dengan BUMDes sebagai pemodal dan pendukung.

Saat ini Sendang Seruni sudah memberikan manfaat secara finansial pada masyarakat. Lokasinya tidak jauh dengan homestay-homestay yang dikelola warga yang tergabung dalam BUMDes. Jadi, dengan tinggal di Desa Tamansari, wisatawan memiliki alternatif untuk mendatangi objek-objek wisata lainnya selain Kawah Ijen.
Masyarakat desa melalui BUMDes, kini tengah menggarap wisata hutan pinus, kampong bunga, dan juga kampong Penambang.
Desa Tamansari juga memiliki wisata edukasi yang memanfaatkan UMKM, yakni peternakan sapi perah, kebun kopi, peternakan lebah madu, oleh-oleh rumahan ibu-ibu Desa Tamansari, hingga warung osing yang semuanya dikelola oleh Bumdes.
Yang menarik, pemasarannya dibantu oleh pemerintah desa dan Bumdes dengan memanfaatkan teknologi Internet. Jadi, Masyarakat luas bisa mendapatkan produk dan oleh-oleh produksi Desa Tamansari secara online. (psr)