Mengenal Wayang Garing, Kesenian asal Banten yang Terancam Punah
Kamis, 25 Juli 2024 -
MerahPutih.com – Kesenian wayang tersebar luas di pulau Jawa, termasuk di Kabupaten Serang, Banten. Kesenian bernama wayang garing itu memang jarang diketahui banyak orang. Namun, kesenian ini tercatat sudah ada sejak masa Sultan Ageng Tirtayasa.
Mengacu laman resmi Kemendikbud, wayang garing menjadi wadah untuk menceritakan perjalanan sultan Banten hingga Babad Banteng.
“Namun, seiring berjalannnya waktu, tema-tema cerita yang diangkat berkembang dengan mengutip dari kisah-kisah Mahabrata, Ramayana hingga Lokapala,” tulis Kemendikbud di laman resminya.
Pada kesenian wayang garing, tak ada iringan musik seperti gamelan. Sebab, iringan musik hingga cerita akan dilakukan oleh dalang seorang diri.
Baca juga:
5 Tempat Wisata Sejarah di Banten, Penuh Peninggalan Kesultanan

Keunikan tersebut pun sesuai dengan namanya, yaitu garing yang berarti kering atau tanpa ada pengiring gamelan hingga sinden. Kesenian yang sudah menjadi warisan budaya tak benda dari Kemendikbud itu, biasanya ditemui di pelosok pedesaan di wilayah Serang.
Sayangnya, dalam artikel daring berjudul Kajali Berwayang Garing oleh Lina Herlinawati yang dirilis pada 21 April 2020 di laman Kemendikbud, kesenian wayang garing ini terancam punah dengan alasan tak adanya regenerasi.
Kesenian khas Serang yang telah berkembang sejak 1964 tersebut, hanya memiliki satu dalang yang menekuni kesenian ini, yaitu Kajali atau Ki Jali.
Baca juga:
Menurut Lina Herlinawati, salah satu ciri khas wayang garing adalah sifatnya yang merakyat dengan bahasa yang multikultural, komposisi lakon dan guyon, serta irama dan pakem pertunjukan wayang garing tidak gampang ditemukan dalam jenis-jenis wayang lainnya di Tanah Air. (far)