Mengenal Etanol yang Ditolak BP hingga Vivo, BBM Berbahan Tebu dan Biji-Bijian yang Disebut Berdampak Buruk bagi Mesin Kendaraan

Jumat, 03 Oktober 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - BADAN usaha swasta ogah membeli dari Pertamina karena adanya kandungan etanol 3,5 persen pada BBM yang diimpor perusahaan pelat merah itu. Padahal, perusahaan swasta seperti Vivo dan British Petroleum (BP) tengah kesulitan mendapatkan pasokan BBM.

Dirangkum dari berbagai sumber, etanol merupakan alkohol yang diproduksi dari fermentasi dan penyulingan tebu, molase, atau biji-bijian bertepung seperti singkong dan jagung. Etanol telah digunakan di negara industri sebagai bahan bakar yang berdiri sendiri atau dicampurkan ke bensin untuk meningkatkan oktan sekaligus mereduksi emisi karbon.

Ketika dicampur BBM, kadar oktan memang meningkat sekitar 3-5 unit. Indikator peningkatan oktan itu membuat pembakaran di mesin jadi lebih baik. Di lain sisi, ada juga yang menganggap penggunaan etanol memiliki dampak buruk ke mesin. Seperti dilansir laman PennState Extension, bensin tidak larut dalam air, tetapi etanol larut. Oleh karena itu, etanol dapat menyerap kontaminan yang tidak diserap bensin dan mungkin menumpuk kontaminan tersebut di dalam mesin kendaraan, menyebabkan filter atau injektor tersumbat.

Hal itu dapat menyebabkan penurunan kinerja mesin yang signifikan jika tidak segera ditangani. Pada kendaraan yang sudah berumur, sistem bahan bakarnya cenderung lebih lemah. Adanya kandungan etanol justru bisa membuat sistem jadi rusak, menyusut, yang mengakibatkan kebocoran.

Beberapa melaporkan mesin menjadi overheat saat menggunakan BBM dengan kandungan etanol. Selain itu, BBM yang dicampur dengan etanol berkadar tinggi juga bisa merusak komponen yang terbuat dari logam, karet, plastik, dan juga polimer karena kandungan alkoholnya sangat korosif. Sistem injeksi juga bisa mengalami gangguan. Perlu diingat gangguan muncul bila kadar etanol terlalu besar.

Baca juga:

Kementerian ESDM Anggap Kandungan Etanol dalam BBM Pertamina masih Batas Wajar, SPBU Swasta Telanjur Ogah Beli


Sebelumnya, BP dan Vivo batal membeli BBM base fuel dari Pertamina. Menurut BP, kargo BBM yang sudah berlabuh di Tanjung Priok itu tak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan perusahaan. Alasannya, ada kandungan etanol pada base fuel tersebut.

"Kalau yang sudah sampai di Priok memang sampai saat ini kami belum menerima, salah satu concern-nya karena etanol, memang diformulasi kami sampai saat ini belum mengandung etanol," jelas Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura.

Pada kesempatan terpisah, Pj Corporate Secretary of Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menegaskan kandungan etanol dalam produk BBM merupakan praktik yang lazim di kalangan perusahaan migas dan berlaku secara internasional.(knu)

Baca juga:

BBM dengan Kandungan Etanol Ditolak SPBU Swasta, Pertamina: Lazim Digunakan Perusahaan Migas Dunia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan