Mengaku Sudah Tahu Soal Anggaran Fantastis, Anies: Bedanya Saya Enggak Cari Panggung
Rabu, 30 Oktober 2019 -
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah berbicara dengan jajarannya mengenai anggaran yang fantastis sebelum dibongkar anggota PSI DPRD DKI Jakarta ke publik.
Anggaran yang disoroti PSI terkait draf usulan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2020.
Baca Juga:
Begini Klarifikasi Anies Baswedan Terkait Anggaran Selangit Lem Aibon dan Bolpoin
Teranyar, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI William Aditya Sarana mengomentari anggaran yang diajukan Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat yang menganggarkan sebesar Rp82 miliar untuk pengadaan lem aibon dan anggaran untuk ballpoint atau bolpoin senilai Rp123 miliar.

"Sebelum mereka (PSI) ngomong, saya sudah ngomong, saya sudah bicara, kita review. Bedanya saya tidak manggung. Baru orang-orang baru, ini adalah kesempatan beratraksi. Lo, kalau saya itu bukan, saya memperbaiki sistem, bukan mencari perhatian," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).
"Saya bicara untuk menyelesaikan masalah, saya panggil, saya koreksi satu-satu, cuma bedanya saya tidak umumkan," lanjutnya.
Baca Juga:
Fakta Unik Lem Aica Aibon, Beli Rp 82,8 Miliar Bisa Disusun Berjajar dari Jakarta Sampai Semarang
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengaku tahu ada masalah-masalah dan langsung membereskannya satu per satu. Namun, ia tak ingin mengambil panggung untuk mempublisnya ke publik.
"Tim kita me-review semuanya, saya tunjukan keanehan-keanehan itu, tapi saya tidak umumkan keluar, karena memang saya mau koreksi, ini tidak boleh begini terus. Kalau diumumkan menimbulkan kehebohan, gubernur kelihatan keren, marahin anak buahnya, tapi bukan begitu yang saya cari," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaam itu berencana akan mengunggah anggaran KUA-PPAS sebagai dasar RAPBD 2020 setelah pembahasan dengan DPRD DKI Jakarta selesai. (Asp)
Baca Juga:
Anak Buah Anies Klarifikasi Tak Ada Anggaran Aibon, Pras: Pas Ketahuan Bilang Salah Tulis