Menaruh Harap Kerukunan dalam Sajian Tajhin Ressem khas Madura Pontianak
Jumat, 17 Januari 2025 -
Merahputih.com - Masyarakat Indonesia memiliki tradisi berdoa dan berharap baik melalui makanan. Hal tersebut ditampilkan melalui menu Tajhin Ressem. Makanan ini merupakan kreasi masyarakat Madura yang bermukim di Potianak, Kalimantan Barat.
Melihat tampilannya, menu ini termasuk sangat beragam. Makanya makanan ini dijuluki ressem, dalam bahasa Madura berarti campur. Sehingga dalam konteks hidangan, menu Tajhin Ressem berarti hidangan yang dicampur bermacam jenis
Baca juga:
Dilansir laman Indonesia.go.id, dalam satu nampan besar ada bubur beras putih yang dipadukan dengan cincangan keladi (talas), ubi kayu, ubi rambat, jagung, kacang hijau atau kacang tanah, ikan teri, ebi-udang, telor dadar, dan irisan cabe merah.
Agar lebih lengkap dan menarik lagi, masyarakat setempat menambahkan sumber protein hewan mulai dari olahan daging sapi, opor ayam. Tekadang juga disajikan dengan udang.
Baca juga:
Renyah Gurih Kerupuk Tette Khas Madura, Cocok Jadi Pelengkap Menu Makan
Tajhin Ressem juga disebut sebagai Tajhin Sorah alias bubur yang keluar di bulan Sura. Kebiasaan ini dipengaruhi oleh budaya arab timur, di mana bulan Sura sebagai peristiwa As-syura atau kematian Husein bin Ali di Karbala.
Bagi Islam Sunni atau Islam yang mayoritas bulan As-syura diperingati dengan berpuasa. Puasa yang dilakukan selama dua atau satu hari, pada 9 dan 10 Muharram.
Keberagaman isi dalam menu Tajhin Ressem diharapkan menjadi gambaran walaupun ada banyak jenis campuran di dalam wadah makanan menghasilkan kerukunan melebur menjadi satu. (Tka)