Melihat Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Aceh, Simbol Perjuangan dan Kebesaran Islam
Minggu, 29 Desember 2024 -
MerahPutih.com - Masjid Raya Baiturrahman Aceh merupakan salah satu ikon penting di Provinsi Aceh, Indonesia.
Masjid yang terletak di pusat Kota Banda Aceh ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol ketahanan, perjuangan, dan kejayaan umat Islam di Tanah Rencong.
Sejarah panjang masjid ini sarat dengan makna sejarah yang mencerminkan perjalanan spiritual dan budaya masyarakat Aceh.
Dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Masjid Raya Baiturrahman dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, yakni Sultan Aceh yang terkenal dengan kebijakan militernya dan kejayaan kesultanan Aceh pada abad ke-17.
Baca juga:
Peristiwa Bersejarah 26 Desember: Dari Tsunami Aceh hingga Pembubaran Uni Soviet
Pembangunan masjid ini dimulai pada 1612 dan selesai pada 1619. Sultan Iskandar Muda ingin membangun sebuah masjid megah yang tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kebesaran kerajaan Aceh di dunia Islam.
Masjid ini awalnya dibangun dengan desain arsitektur yang mencerminkan kebesaran dan kekayaan Aceh pada masa itu, dengan sentuhan budaya Islam yang kental.
Masjid ini memiliki ciri khas arsitektur Melayu dengan perpaduan gaya Mughal dan Persia, yang menjadi ciri khas dari bangunan-bangunan penting di kawasan Asia Tenggara pada zaman kejayaan Kesultanan Aceh.
Kemudian, masjid ini juga mengalami pemugaran besar setelah musibah tsunami yang menghantam Aceh pada 26 Desember 2004.
Baca juga:
Meskipun bangunan masjid sempat terendam oleh air laut, tetapi struktur utama masjid masih tetap kokoh berdiri. Pemugaran dilakukan dengan cepat untuk mengembalikan masjid ke kondisi semula, sekaligus memperbaiki beberapa kerusakan yang terjadi akibat bencana alam tersebut.
Pada proses ini, berbagai pihak internasional juga ikut membantu, mengingat pentingnya masjid ini dalam sejarah dan kebudayaan Aceh. (far)