Megawati Direncanakan Bertemu Prabowo, PDIP: Bukan untuk Nego Kasus
Kamis, 16 Januari 2025 -
MerahPutih.com - Jubir PDI Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, angkat bicara terkait rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Ia memastikan, jika pertemuan itu benar-benar terjadi, tidak ada pembahasan nego kasus, apalagi soal perkara yang melibatkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kami dengar, sudah ada spekulasi, akan ada pembahasan soal kasus yang menimpa Sekjen PDI Perjuangan, Mas Hasto Kristiyanto, yang saat ini mengalami kriminalisasi dengan suatu perkara hukum," kata Guntur kepada wartawan, Kamis (16/1).
"Itu merupakan informasi yang tidak benar, yang merupakan tuduhan yang tidak berdasar," sambungnya.
Baca juga:
Jokowi Turut Komentari Isu Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati
Guntur menekankan, meskipun Prabowo dan Megawati belum bertemu dan berkomunikasi secara langsung, namun keduanya memiliki sejarah persahabatan yang panjang. Kedua tokoh bangsa itu, kata dia, dipertemukan dari sisi ideologis dan historis.
"Secara historis Ibu Mega dan Pak Prabowo pernah dipersatukan dalam chemisty pasangan MegaPro pada tahun 2009. Dari sisi ideologis, keduanya adalah pemimpin partai politik berhaluan nasionalis di Indonesia yang memiliki komitmen yang sangat teguh menjaga, merawat negeri ini, membela Pancasila, UUD45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika," bebernya.
Selain itu, kata Guntur, meski Prabowo dan Megawati belum bertemu secara langsung. Namun, komunikasi antara keduanya tetap berjalan dengan saling mengirimkan utusan.
"Kalau dari PDI Perjuangan, senior-senior kami yang sering diminta untuk menjadi utusan di antaranya Mbak Puan Maharani, Bapak Olly Dondokambey, Mas Pramono Anung, dan juga Mas Ahmad Basarah," ungkapnya.
Baca juga:
Ingin Proyek Infrastruktur Lebih Efisien, Prabowo: Swasta Silakan Bergerak!
Lebih lanjut, Guntur menjelaskan, kemungkinan pertemuan Prabowo-Megawati akan membahas sejumlah hal yang berkaitan dengan kenegaraan dan kebangsaan bukan terkait dengan deal-deal politik.
"Seperti halnya yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dalam pidato HUT PDI Perjuangan ke-52 adalah ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah serius menindaklanjuti pencabutan TAP MPRS Nomor 33 tahun 1967 terkait pelurusan sejarah Bung Karno," pungkasnya. (Pon)