Masyarakat Betawi Menanti Sosok Pengganti Ali Sadikin

Minggu, 06 Maret 2016 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Budaya - Sebagai ibu kota negara, tidak dapat dihindari jika kota Jakarta menjadi pusat modernisasi. Tak ayal, budaya Betawi yang lahir dan berkembang saat masa penjajahan Belanda kian hari kian memprihatinkan.

Bukan hanya itu, beberapa pihak menilai sejauh ini belum ada pemimpin di Jakarta yang dengan serius menangani dan melestarikan budaya Betawi. Salah satunya seniman Betawi Mandra Naih.

"Keprihatinan dengan budaya bukan tahun ini, menanjak tahun 90-an sudah terasa. Kalau bahasa saya bilang, seniman Betawi jadi tamu di kampungnya sendiri," ucap salah satu pemain sinetron "Si Doel" ini di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (6/3).

Mandra pun sedikit menyinggung Ali Sadikin saat memimpin Jakarta. Ia mengutarakan pada masa itu budaya Betawi sedang dalam masa kejayaan.

"Balik lagi kesempatan yang namanya peluang, diberi tempat, diberi perhatian. Yang dulu ada dikembalikan. Jamannya Ali Sadikin itu ada," ujar Mandra.

Senada dengan Mandra, budayawan Betawi JJ Rizal pun berpendapat, hingga saat ini belum ada sosok yang dapat menggantikan Ali Sadikin.

"Karena ada dukungan pemerintah tentang Betawi, maka banyak riset tentang budaya Betawi. Dan kita jadi tahu orang Betawi adalah percampuran aneka macam etnik pada masa kolonial," kata JJ Rizal.  (yni)


BACA JUGA:

  1. Makna Lagu Kicir - Kicir dari Betawi
  2. Kue Putu Mayang, Kuliner Khas Betawi Yang Langka
  3. Jali-Jali Betawi, Lagu Ceria Penghibur Lara
  4. Kenali Betawi di Perkampungan Setu Babakan
  5. Tari Topeng Betawi Dipercaya Menjauhkan Dari Marabahaya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan