Masuk 3 Besar Penumpang Terpadat, Stasiun Bekasi akan Dirancang Jadi Simpul Komuter di Jabodetabek

Kamis, 12 Juni 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Stasiun Bekasi akan mendapat peran sebagai simpul transportasi strategis di wilayah Jabodetabek.

Tidak hanya melayani keberangkatan dan kedatangan kereta api jarak jauh (KAJJ), stasiun ini juga menjadi titik integrasi penting yang memudahkan mobilitas masyarakat ke berbagai kota tujuan di Jakarta dan sekitarnya.

Stasiun yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bekasi Timur, Jawa Barat. Lokasinya yang strategis menjadikan Stasiun Bekasi sebagai salah satu pilihan utama bagi para penumpang, baik untuk perjalanan antarkota maupun komuter harian.

Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa Stasiun Bekasi saat ini merupakan stasiun dengan volume penumpang KAJJ tertinggi ketiga, setelah Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir.

Dalam lima bulan terakhir, tercatat sebanyak 472.872 pelanggan KAJJ naik atau berangkat dari Stasiun Bekasi.

“Ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap Bekasi sebagai stasiun alternatif keberangkatan,” ungkap Ixfan di Jakarta, Kamis (12/6).

Baca juga:

Ribuan Barang Tertinggal di Kereta Api, KAI Sebut Nilainya Capai Lebih dari Rp 5 Miliar

Saat ini, Stasiun Bekasi melayani hingga 436 perjalanan KA, terdiri dari 73 perjalanan KAJJ dari arah Jakarta, 61 perjalanan KAJJ lainnya yang menuju Jakarta.

Ditambah sisanya merupakan KA Commuter Line yang menjadikan stasiun ini sebagai titik perlintasan penting bagi mobilitas lintas wilayah.

Stasiun ini didukung oleh 8 jalur kereta api, terdiri dari 4 jalur untuk KAJJ dan 4 jalur lainnya untuk melayani perjalanan KA Commuter Line, yang semakin memperkuat kapasitas dan fleksibilitas operasional stasiun.

Sebagai stasiun integrasi, Stasiun Bekasi tidak hanya melayani KAJJ dan KA Commuter Line, tetapi juga memberikan kemudahan bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan menggunakan LRT Jabodebek.

Penumpang dapat memilih transit ke Stasiun Jatimulya atau Stasiun Bekasi Barat, yang keduanya dapat diakses dengan angkutan umum dari Stasiun Bekasi.

Pilihan integrasi dengan dua stasiun LRT tersebut menjadikan Stasiun Bekasi semakin fleksibel dan terjangkau bagi penumpang.

“Khususnya yang berasal dari berbagai arah,” kata Ixfan.

Baca juga:

PT KAI Integrasikan Akses Stasiun Tanjung Barat Dengan Apartemen TOD

Untuk mendukung pelayanan yang lebih efisien dan modern, Stasiun Bekasi kini telah dilengkapi dengan teknologi face recognition yang mempercepat proses boarding.

Teknologi ini memungkinkan pelanggan melakukan verifikasi identitas tanpa harus menunjukkan dokumen fisik, sehingga proses masuk ke peron menjadi lebih cepat dan praktis.

Selain meningkatkan kenyamanan, penerapan face recognition ini juga merupakan bagian dari dukungan PT KAI terhadap program Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek industri, inovasi, dan infrastruktur.

Digitalisasi proses boarding membantu mengurangi penggunaan kertas, mempercepat layanan, dan menciptakan sistem transportasi publik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan