Masalah Pelindo II Tidak Bisa Dituntaskan Lewat Pasang Iklan

Kamis, 17 September 2015 - Bahaudin Marcopolo

MerahPutih Politik - Analis politik senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai langkah Direktur Utama (Dirut) Pelindo II RJ Lino yang memasang iklan di media massa nasional bukanlah solusi untuk menuntaskan dugaan kasus korupsi di perusahaan milik negara.

Karyono menyayangkan selain menghabiskan dana hingga miliaran rupiah, iklan di media massa yang dilakukan RJ Lino sama sekali tidak menuntaskan masalah. Hal yang terjadi justeru malah menambah keruncingan antara dirinya dengan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.

"Menyelesaikan masalah di Pelindo II bukan dengan cara memasang iklan. Lino seharusnya mengungkap kebenaran di depan penegak hukum, bukan sekadar menyampaikannya melalui iklan. Kebenaran harus diungkap dan diproses secara hukum, bukan dengan rekayasa iklan," kata Karyono di Jakarta, Kamis (17/9).

Sementara itu, Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, menganggap bahwa pemasangan iklan "New Priok" di beberapa media nasional yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II itu dinilai sebagai pengalihan isu dugaan megakorupsi di Pelindo II.

"Iklan Pelindo II di beberapa media nasional yang dipasang RJ Lino itu secara tersirat untuk melawan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli (RR). Dengan iklan itu, diharapkan Lino dapat menciptakan dan menggiring opini publik, sehingga Lino dapat dukungan untuk 'menghajar' RR, supaya jangan macam macam dengan Lino," ujar Uchok Sky Khadafi.

Diberitakan merahputih.com sebelumnya Menko Maritim dan Sumber Daya Manusia Rizal Ramli geram dengan ulah Lino yang menghamburkan uang dalam jumlah besar di media massa. Rizal menjelaskan Lino mengucurkan dana hingga Rp12 miliar lebih untuk mengiklankan perusahaannya di media massa nasional ternama.

Rizal menjelaskan, pemasangan iklan tersebut dilakukan semata-mata untuk menyerang balik dirinya karena telah mengkritik Pelindo II dan membongkar jalur rel kereta di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara yang telah tertutup beton selama bertahun-tahun sehingga membuat jalur distribusi kontainer terhambat.

"Tidak bisa lawan saya dia pasang iklan, RJ Lino pasang iklan empat halaman di media nasional senilai Rp 4 miliar, kemudian dia juga pasang di media lain nilainya Rp 8 miliar," ujarnya di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa (15/9)

BACA JUGA:

  1. Bareskrim: RJ Lino Akan Dimintai Keterangan Terkait Pelindo II
  2. Sofyan Djalil Nilai Tindakan RJ Lino Konyol
  3. Rizal Ramli Desak DPR Usut Sumber Dana Iklan Pelindo II
  4. Pansus Pelindo II Masih Dirapatkan di Bamus DPR
  5. Simpan Borok, Pelindo II Ogah Transparan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan