Mantan Pemain Timnas Indonesia Kenang Bonus dari Ketum PSSI

Senin, 21 Desember 2015 - Rendy Nugroho

MerahPutih Olahraga - Indonesia bakal mengikuti Olimpiade di Rio De Janeiro, Brasil 2016 Dalam kesempatan tersebut, kontingen Merah-Putih ditargetkan menduduki peringkat ke-30.

Sementara di tahun 2012, Indonesia yang mengirimkan 22 atlet dalam delapan cabang olahraga, hanya meraih satu medali perak dan satu perunggu dari angkat besi.

Agar atlet tampil spartan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan janji jika perjuangan diajang Olimpiade 2016, bakal diberikan bonus besar.

Tidak tanggung-tanggung, bagi peraih medali emas dijanjikan uang Rp5 miliar. Sedangkan bagi peraih medali perak dan perunggu, masing-masing mendapatkan Rp3 miliar dan Rp1 miliar.

Sementara pada Olimpiade 2012 di London, peraih medali emas mendapatkan uang Rp1 miliar, Rp400 juta dan Rp200 juta.

"Saya juga punya pengalaman serupa. Seandainya tahun 1976 mampu merebut tempat di Olimpiade Montreal, Kanada, dijanjikan mendapatkan uang pak Bardosono (Ketua Umum PSSI periode 1975-1977)," terang mantan libero tim nasional Indonesia era 70-an, Oyong Liza.

Sayangnya saat itu, diceritakan Oyong Liza, Timnas Indonesia kalah dari Korea Utara di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, yang dipenuhi lebih dari 120 ribu penonton. Pada pertandingan waktu normal dan perpanjangan waktu, Merah-Putih berhasil menahan Korea Utara 0-0.

Kontan, dilakukan adu pinalti. Sayangnya, Anjas Asmara dan Suaeb Rizal gagal. Hal tersebut membuat kesempatan untuk ikut Olimpiade Montreal yang tinggal selangkah lagi menjadi hilang.

"Seandainya menang, kita tampil di Olimpiade. Selain itu, masing-masing pemain dapat uang Rp2,5 juta dari pak Bardosono. Tapi karena kalah, hanya Rp1,5. Jumlah uang saat itu, sangat besar. Bayangkan saja, mobil Honda Civic saja dulu harganya Rp3 juta," imbuhnya.

Indonesia pertama kali mengikuti Olimpiade pada tahun 1952 di Helsinki, Finlandia. Setelah itu, Indonesia sempat dua kali tidak ikut Olimpiade, yakni 1964 di Tokyo, Jepang, dan 1980 Moskwa, Rusia (waktu itu Uni Soviet) karena boikot sehubungan dengan Soviet-Afganistan.

Olahragawan Indonesia peraih medali pertama kali pada Olimpiade Seoul 1988 yaitu Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani dan Lilies Handayani. Mereka meraih medali perak dalam cabang panahan beregu putri.

Sementara medali emas pertama Indonesia, diraih di bulu tangkis oleh Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra) pada Olimpiade tahun 1992 di Barcelona. (esa)

BACA JUGA:

  1. 1000 Atlet Ikuti Kejuaraan Renang Piala Presiden 2015
  2. Anggaran Bonus Olimpiade Sudah Tersedia di APBN 2016
  3. Menpora Butuh Pejabat Yang Mampu Berpikir Out of The Box
  4. Kemenpora Gelar Seleksi Pejabat Eselon I Secara Dadakan
  5. Kemenpora Diimbau Agar Tak Bodohi Rakyat

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan