Makan Kentang Selama Setahun, Berat Badan Pria ini Turun 117 Pound

Rabu, 27 September 2017 - Rina Garmina

ANDREW Flinders Taylor kehilangan berat badan hingga 117 pound dalam waktu setahun. Mau tahu rahasianya? Rupanya, ia hanya makan kentang selama satu tahun.

Dalam video yang ia pasang di YouTube akhir Desember 2016, Taylor juga memberi saran. "Buat makanan tampak membosankan dan hidup Anda menarik."

Tidak heran kalau dia sukses hanya menyantap kentang setiap hari selama setahun. Diet kentang mungkin terdengar gila. Namun, pria yang sebelumnya berbobot 33 pound itu berhasil membuktikan keefektifan diet kentang setahun kemudian.

Selama diet, Taylor menyantap berbagai jenis kentang, termasuk kentang manis. Ia menambahkannya ke dalam menu. Agar cita rasanya lebih enak, Taylor kerap menambahkan sayuran kering, sambal bebas lemak, atau saus berbecue. Kadang, dia juga menikmati mashed potato dan hanya memasukkan susu kedelai bebas minyak ke dalamnya.

Selain kentang, Taylor rutin minum air bening dan sesekali bir. Lantaran dietnya tidak mencakup daging, ia mengonsumsi pula vitamin B12. Pada bulan pertama, dia tidak melakukan olahraga apapun. Sebagaimana dilansir Men's Health, berat badannya berkurang sekira 22 pound. Ketika melengkapi diet kentangnya dengan olahraga selama 90 menit per hari, berat badannya berkurang amat banyak.

Kentang merupakan sumber serat dan karbohidrat yang bagus. Anda akan merasa kenyang setelah menyantapnya, terutama bila dimasak dengan cara direbus. Spesialis Obesitas Spencer Nadolsky, D.O sekaligus pengarang "The Fat Loss Prescription", menyebutkan kentang kaya potassium dan vitamin C. Kentang manis, bahkan mengandung pula vitamin A.

Untuk memastikan diet yang dijalaninya aman, Taylor rutin memeriksa kesehatan tubuhnya kepada dokter dan ahli diet terdaftar. Selain berat badannya menurun, dia mengaku tubuhnya juga kini lebih sehat. Bahkan, kolesterol, tekanan darah dan kadar gula darahnya pun kini rendah. (*)

Dapatkan tip kesehatan lain pada artikel Ingin Langsing Tanpa Tinggalkan Lemak? Coba Diet "Ketofastosis".

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan