Main Media Sosial 5 Jam Sehari Picu Depresi

Jumat, 11 Desember 2020 - Ikhsan Aryo Digdo

PASTI rasanya sangat sulit untuk jauh dari ponsel dan tidak menggunakan media sosial. Apalagi di tengah pandemi saat ini. Aktivitas orang memainkan ponselnya semakin tinggi karena banyak kegiatan yang dilakukan secara online.

Namun kamu harus tetap waspada, karena terdapat penelitian dilakukan oleh para ahli yang memperingatkan kebiasaan memainkan ponsel secara terus-menerus dapat menyebabkan depresi.

Baca juga:

Bahaya Melihat Konten Bunuh Diri di Sosial Media

Melansir laman The Sun, hasil penelitian ini menemukan orang yang menghabiskan waktu lima jam sehari di media sosial akan lebih berisiko mengalami depresi, daripada mereka yang memainkannya kurang dari dua jam.

Penelitian tersebut ingin mengetahui perkembangan gejala depresi di setiap partisipan selama enam bulan. Lebih dari 1.000 orang dewasa di Amerika berpartisipasi dalam penelitian ini.

Bermain media sosial juga dapat membawa pengaruh negatif. (Foto: unsplash/punttim)

Para ahli percaya bahwa kecanduan media sosial juga bisa menurunkan motivasi banyak orang untuk bepergian dan mencapai tujuannya dalam karir. Hal ini mengarah pada pengaruh negatif.

Dalam American Journal of Preventive Medicine, terdapat studi besar yang pertama kalinya mengaitkan antara kebiasaan bermain media sosial dengan depresi.

Profesor kesehatan masyarakat di Universitas Arkansas, Dr. Brian Primack, mengatakan depresi dan penggunaan media sosial cenderung berjalan seiringan. Namun, sulit untuk mengetahui mana yang lebih dulu menjadi penyebabnya.

Baca juga:

Bahaya ini Mengancam Jika Terlalu Royal Pamer Foto Pelesiran di Media Sosial

"Studi baru ini mengungkapkan penggunaan media sosial yang tinggi menyebabkan risiko depresi meningkat. Tapi, depresi juga tidak menyebabkan perubahan apapun dalam penggunaan media sosial," ujar Primack.

Tim peneliti bertanya kepada partisipan mengenai seberapa sering mereka menggunakan media sosial. Kemudian membandingkannya dengan skor kuis yang mengukur tingkat depresi mereka.

Berdasarkan data dari 1.289 partisipan, terdapat 299 orang yang sudah mengalami depresi di tahap awal penelitian. Selanjutnya, peneliti melihat apakah depresi ini mempengaruhi penggunaan media sosial mereka atau tidak.

Selama enam bulan penelitian, gejala depresi berkembang pada 95 partisipan. Terbukti orang dewasa yang menggunakan media sosial lebih dari lima jam per hari akan 2,8 kali lebih berpotensi mengalami depresi, dibandingkan mereka yang menggunakannya kurang dari dua jam per hari dalam enam bulan.

Dr. Brian Primack. (Foto: tedmed.com)

Meskipun para peneliti yakin dengan studi tersebut, penelitian ini tetap tidak bisa menemukan sebab dan akibatnya. Media sosial juga bukan satu-satunya faktor yang dapat memicu depresi.

Penelitian menunjukkan depresi telah meningkat setiap tahunnya. Primack mengungkapkan kekhawatirannya terhadap peningkatan penggunaan media sosial yang akan memperburuk masalah kesehatan mental.

"Sekarang lebih sulit untuk komunikasi secara langsung, kita semua menggunakan lebih banyak teknologi seperti media sosial," kata Primack

"Meskipun menurut saya teknologi itu berharga, tapi saya juga mendorong masyarakat untuk lebih memilah teknologi mana yang dapat berguna bagi mereka dan mana yang tidak," tutupnya. (scp)

Baca juga:

Deteksi Perselingkuhan Pasangan Lewat Media Sosial

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan