Main Game Bisa Jadi Anggota ISIS?

Kamis, 19 Maret 2015 - Adinda Nurrizki

MerahPutih Nasional - Mungkin kedengaran janggal, ketika anak-anak anda di rumah bermain game lalu tiba-tiba menjadi pejihad di negeri padang pasir. Namun hal itu bukan hal yang mustahil. (Baca: ISIS Doktrin Anak Gunakan Senjata Sejak Balita)

Ketika anak-anak larut dalam sebuah permainan game yang berisi kekerasan lalu menang, maka ia akan merasa jagoan. Seketika itu pula mereka ingin mempraktikannya dalam dunia nyata.

Salah satu arena yang bisa dijajal adalah kawasan perang di Irak dan Syria. "Anak-anak masih kosong pikirannya. Ketika menang, dia bilang saya jagoan, dia bajingan," kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Irfan Idris, di Cikini, Jakarta, Kamis (19/3). (Baca: BNPT: ISIS Sudah Ada di Indonesia)

Namun, hal itu bisa dicegah melalui propaganda. Anak-anak harus diberi pengertian agar mereka tidak terjebak dalam sebuah permainan, namun berada di dunia nyata. Sehingga mereka enggan berkeinginan untuk bergabung dengan ISIS.

"Isis itu kayak main game, bawa AK47. Melihat propaganda seperti ini, ada yang harus dilakukan pada anak-anak dengan membuat anak-anak tidak mau, membuat anak-anak tidak bisa berangkat ke sana," tandasnya. (mad)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan