Machhapuchhare, Puncak Terlarang di Pegunungan Himalaya
Minggu, 11 Juli 2021 -
ADA satu puncak pegunungan Himalaya yang dilarang bagi pendaki. Machhapuchhare menjadi hal yang langka di negara seperti Nepal yang begitu antusias menyambut wisata gunung sehingga bahkan titik tertinggi di dunia pun penuh sesak.
Dari lembah Pokhara, Nepal, yang terkenal, melihat puncak Machhapuchhare yang megah mendominasi cakrawala membuat para pendaki merasa terpanggil. Ada Everest dan tujuh puncak lain di negara tersebut yang tingginya lebih dari 8.000 meter. Namun, penampilan puncak Machhapuchhare yang relatif rendah memang membuat banyak orang jatuh cinta.
Machhapuchhare, yang diterjemahkan menjadi 'ekor ikan', merupakan gunung ikonik setinggi 6.993 meter di jajaran Annapurna, Nepal Tengah, yang berisi tiga dari 10 puncak tertinggi di dunia. Namun, Machhapuchhare dengan mudah mencuri perhatian berkat posisinya yang jauh dari puncak pegunungan Annapurna yang jauh lebih tinggi. Puncak ini berdiri terisolasi dan tampak tinggi meskipun sebenarnya lebih rendah.
BACA JUGA:
Posisi geografis puncak memberikan pandangan yang mudah dari profil yang berbeda dari beberapa tempat, dan keunggulan yang menakjubkan dari relief vertikal tidak dapat dihindari dari sudut atau jarak mana pun. Menjulang seperti menara kembar yang berpilin satu sama lain, puncak ganda Machhapuchhare bergabung dengan punggung bukit yang tajam dan memiliki daya pikat seperti ujung segitiga simetris yang curam.
Alasan Machhapuchhare tetap menjadi puncak perawan di tengah ledakan pendakian komersial dan pendakian gunung di Nepal saat ini dapat dikaitkan dengan satu orang: Letnan Kolonel James Owen Merion Roberts (1916-1997).

Jimmy Roberts, begitu dia dikenal, ialah seorang perwira Angkatan Darat Inggris yang terkenal akan kontribusinya terhadap pendakian gunung Nepal dan Himalaya. Roberts ditunjuk sebagai atase militer pertama di Nepal pada 1958. Ia menggunakan posisi, semangat, dan pengetahuannya tentang Himalaya untuk membuka pegunungan terpencil di negara itu untuk pendakian gunung dan trekking komersial. Industri itu telah memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi dan Nepal.
Dia tidak hanya memelopori zaman keemasan penjelajahan Himalaya, tetapi juga membuat keindahannya dapat diakses ke seluruh dunia ketika ia mendirikan agen trekking pertama di negara itu yang disebut Mountain Travel pada 1964. Dia bahkan mengooptasi dan memopulerkan istilah 'trek', yang telah menjadi identik dengan hiking di Himalaya hari ini. Untuk itu, ia masih dikenang sebagai 'bapak trekking' di Nepal.
Ketertarikan Roberts dengan Pokhara dan Machhapuchhare dimulai setelah membaca kiriman dari Nepal yang ditulis pada 1936 oleh seorang perwira militer tentang gunung dan kota yang menarik di tepi danau. "Melihat Pokhara dan Machapuchare dan desa-desa tempay anak buah saya tinggal, dan terutama Gurung (salah satu suku Gurkha utama di Himalaya) segera menjadi obsesi," ujar Roberts dalam kata pengantar buku Climbing the Fish's Tail oleh Wilfrid Noyce.
"Tetapi pada masa itu, bagian dalam Nepal merupakan tanah terlarang. Lebih tertutup rapat daripada Mekkah atau Lhasa di masa kejayaannya," demikian ia berujar, dikutip BBC.com (8/7).
Pada 1950, ia akhirnya melihat gunung kesayangannya dari jarak dekat. "Saya ialah orang Inggris pertama yang masuk ke Mekkah (Pokhara) pribadi saya. Ada Machapuchare yang bersinar di bawah sinar bulan, sebuah piramida putih besar yang sangat jauh," ujarnya tentang kunjungan pertamanya.
Ekspedisi Pertama yang Gagal

Pada 1957, setelah lebih dari 20 tahun menetap di Machhapuchhare, Roberts mengorganisasi ekspedisi pertama ke puncak gunung yang belum secara resmi didaki sampai saat itu. Pendakian dipimpin oleh Noyce dan bergabung dengan beberapa pendaki lainnya.
Satu hal yang menonjol dalam catatan Noyce tentang pendakian ialah kemudahan Roberts melepaskan mimpi puncaknya ketika masalah logistik memaksa tim puncak dikurangi menjadi dua. Roberts mengajukan diri untuk menurunkan tim pendukung sementara Noyce dan pendaki lain melanjutkan pendakian ke puncak terakhir. Mereka juga akhirnya meninggalkan pendakian, hanya 45m di bawah puncak karena cuaca buruk.
Setelah ekspedisi, Roberts mengajukan permintaan yang agak tidak biasa kepada pemerintah Nepal untuk menutup puncak itu dan dengan demikian menjadikan Machhapuchhare sebagai puncak Himalaya yang akan tetap tidak didaki selamanya. Anehnya, pihak pemerintah Nepal menurut.
Lisa Choegyal, seorang penulis dan veteran profesional industri pariwisata berbasis di Nepal yang mengenal Roberts secara pribadi sejak 1974, mengatakan kepada BBC, "Jimmy bukanlah seorang pendaki gunung dengan ego yang besar. Jika dia tidak bisa memanjatnya, dia tidak ingin orang lain memanjatnya. Namun, itu tidak benar-benar mewakili karakter yang sangat lembut seperti dia dalam kehidupan nyata."
Roberts merasakan hubungan kekerabatan yang kuat dengan para Gurung. Bagi mereka, Machhapuchhare merupakan puncak suci, dan orang-orang Chomrong, Desa Gurung terakhir sebelum Machhapuchhare, tidak terlalu senang dengan para pendaki asing yang mencoba mencapainya.
Meski beberapa gunung dianggap keramat bagi beberapa komunitas di Nepal, pemerintah tetap mengeluarkan izin pendakian, juga tidak menghentikan Roberts mendaki gunung lain.
Persisnya bagaimana Roberts berhasil membuat pemerintah Nepal setuju tetap menjadi misteri. Sentimen, bagaimanapun, tampaknya telah beresonansi dengan baik, dengan penerimaan luas di Nepal bahwa puncak perawan itu ilegal untuk didaki.(aru)