LRT Jabodetabek Mogok di Tengah Perjalanan, Bos KAI Perintahkan Evaluasi Standar Keselamatan dan Layanan
Selasa, 28 Oktober 2025 -
MERAHPUTIH.COM - DIREKTUR Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bobby Rasyidin melakukan evaluasi strategis terhadap kinerja dan pelayanan LRT Jabodebek. Evaluasi dilakukan setelah adanya insiden LRT mogok di atas rel sehingga menyebabkan penumpang terimbas.
Bobby menyebut keselamatan pelanggan dan keandalan operasional merupakan prioritas utama KAI dalam pengelolaan seluruh layanan, termasuk LRT Jabodebek yang kini menjadi tulang punggung mobilitas harian masyarakat Jabodetabek.
“Seluruh proses pelayanan operasional dan evakuasi di LRT Jabodebek dijalankan sesuai standar dengan mengutamakan keselamatan pelanggan,” ujar Bobby di Jakarta, Selasa (28/10). Ia menambahkan bahwa prioritas keberhasilan sistem transportasi publik dapat diukur dari kemampuan menjaga keselamatan, meningkatkan kualitas layanan.
Sementara itu, Vice President of Public Relations of KAI Anne Purba menjelaskan pihaknya meningkatkan kualitas pelayanan baik di kereta maupun di area stasiun. “Seluruh rangkaian kini dilengkapi AC, CCTV, kursi prioritas, serta area khusus kursi roda dengan pengait,” kata Anne.
Baca juga:
5 Kereta LRT Jabodebek Mogok Akibat Gangguan Listrik, 653 Penumpang Dievakuasi Jalan Kaki
Di stasiun, tersedia guiding block untuk tuna netra, lift dan gate prioritas, stop kontak gratis, water station, toilet, musala, hingga area tenant makanan dan minuman. Fasilitas tambahan seperti co-working space gratis di Stasiun Cawang dan layanan penitipan barang di Stasiun Halim juga disediakan untuk mendukung kenyamanan pelanggan.
Selain itu, LRT Jabodebek juga dirancang ramah bagi penyandang disabilitas.
Fasilitasnya meliputi blok taktil, huruf braille di elevator, layar informasi visual, suara pengumuman otomatis, gate khusus pengguna kursi roda, toilet disabilitas, elevator di seluruh stasiun, dan kursi prioritas di kereta. “Kami ingin memastikan semua pelanggan tanpa terkecuali, dapat merasakan pengalaman transportasi yang inklusif,” tambah Anne.
Kereta light rapid transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) sempat mengalami gangguan perjalanan pada Sabtu (25/10). Lantaran peristiwa itu, penumpang sampai dievakuasi dengan berjalan kaki di atas ketinggian lintasan LRT.
Mengenai gangguan perjalanan LRT terjadi pada Sabtu pagi, pengelola LRT Jabodebek mengatakan ada permasalahan pada kelistrikan.(knu)
Baca juga:
653 Penumpang LRT Jabodebek Dievakuasi Jalan Kaki, DPR Bakal Panggil Manajemen & Kemenhub