Libatkan 15 Musisi dalam Negeri Album Kompilasi 'sonic/panic Vol. 2' Resmi Mengudara

Jumat, 15 November 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Sukses dengan album kompilasi sonic/panic pada 2023 yang melibatkan 13 musisi lintas genre, The Indonesian Climate Communications Arts and Music Lab (IKLIM) kembali menghadirkan sonic/panic Vol. 2.

Album kompilasi ini menggabungkan suara dari 15 musisi dari berbagai wilayah Indonesia, yang bersama-sama menyuarakan urgensi krisis iklim serta mengajak pendengar untuk beraksi demi menjaga bumi.

Dirilis oleh Alarm Records, label rekaman ramah lingkungan pertama di Indonesia, sonic/panic Vol. 2 menghadirkan 15 lagu dari musisi yang peduli terhadap isu perubahan iklim, di antaranya Efek Rumah Kaca, Petra Sihombing, Voice of Baceprot, Asteriska, Matter Mos, Bsar, Daniel Rumbekwan, Bachoxs, Down For Life, Jangar, LAS!, Poker Mustache, Rhosy Snap, The Vondallz, dan Wake Up Iris!.

Para musisi yang terlibat dalam album ini datang dari berbagai kota seperti Jakarta, Makassar, Pontianak, Madiun, Malang, Bandung, Solo, Fakfak, hingga Denpasar, para musisi ini turut serta dalam gerakan lingkungan yang lebih besar.

Baca juga:

Bicara Tentang Darurat Iklim, 13 Musisi Indonesia Bersatu dalam Album 'sonic/panic'

Lebih lanjut, Cholil Mahmud dari Efek Rumah Kaca menekankan pentingnya lokakarya yang diadakan oleh IKLIM pada bulan Juli lalu sebagai bagian dari proses album ini.

“Sebelum mengerjakan album, kami mengikuti workshop pendalaman materi. Ini yang membedakan sonic/panic Vol.2 dari kompilasi-kompilasi serupa yang pernah kami ikuti sebelumnya,” ucapnya dalam keterangan resmi.

Baca juga:

IKLIM Kembali Hadirkan Album 'sonic/panic', Libatkan 15 Musisi Tanah Air dari Berbagai Genre

Krisis iklim bukan lagi sekadar isu global, namun kenyataan yang harus dihadapi setiap negara, termasuk Indonesia. Dampaknya terasa dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari frekuensi bencana alam yang meningkat hingga kerusakan ekosistem.

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu rata-rata di Indonesia meningkat sebesar 0,03°C per tahun dalam beberapa dekade terakhir, yang mengakibatkan dampak serius bagi ekosistem dan masyarakat.

Baca juga:

PBB Sebut Perubahan Iklim Berdampak Buruk bagi Pengungsi Dunia

Melalui sonic/panic Vol. 2, IKLIM menggunakan musik sebagai medium untuk menggerakkan kesadaran terhadap krisis iklim, mengajak masyarakat untuk bertindak, dan mengedukasi industri musik untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan. Para musisi yang terlibat yakin bahwa musik memiliki kekuatan untuk menjangkau berbagai kalangan dan memotivasi aksi nyata dalam memerangi krisis iklim. (far)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan