Lewat Mimpi, Gus Dur Sampaikan Pesan Ini ke Yenny Wahid
Minggu, 24 Februari 2019 -
Merahputih.com - Putri kedua KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid berpesan pada ribuan jemaah Haul Gus Dur ke-9 agar tetap menjaga kedamaian serta menebarkan cinta dimanapun berada. Dengan dua hal tersebut bangsa ini akan tetap harum dalam bingkai kebhinekaan.
"Sebagai seorang pengikut Gus Dur (Gusdurian) pastinya akan selalu mengedepankan kedamaian dalam bermasyarakat. Itulah yang harus dipahami betapa indanya bangsa ini hidup saling menghormati tanpa ada kekerasan," ujar Yenny di acara Haul Gus Dur di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/2) malam.
Yanny mengaku sebelum acara Haul Gus Dur bertemu ayahnya di dalam mimpi. Gus Dur terlihat tersenyum. Hal itu memiliki pesan kalau Dus Dur dalam membangun bangsa ini dengan kedamaian dapat memberikan manfaat bagi semua orang.
"Gus Dur sudah mengetahui keikhlasan para peserta Haul yang mau hadir di Stadion Sriwedari. Jangan pernah sia-siakan ajaran Gus Dur. Saya ajak seluruh masyarakat untuk menebarkan cinta terhadap sesama, kepada seluruh bangsa dan juga di dunia," kata dia.

Yenny Wahid mengaku terharu dengan banyaknya peserta yang hadir. Dia tidak pernah menyangka, jika antusiasme peserta atau Gusdurian cukup tinggi. Padahal, sebelumnya para peserta juga sempat kehujanan.
"Entah kenapa saya merasa terharu sekali, para bapak ibu ikhlas rawuh (datang), tadi juga berhujan-hujanan saat ikut kirab, dan sekarang tetap hadir," ungkap Yenny sambil meneteskan air mata.
Yenny juga menyampaikan, keluarga Gus Dur mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan kehadiran para peserta. Dan mendoakan kepada Allah agar membalas keikhlasan para peserta dengan pahala yang berlimpah. "Saya meyakini, Gus Dur juga sangat senang sekali dengan acara hari ini," kata dia.
Mahfud MD sebagai pembicara acara Haul ke-9 Gus Dur menegaskan Gus Dur tidak hanya sebagai bapak plularisme, tetapi juga sebagai bapak demokrasi.
"Waktu saya ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan kondisi bangsa sempat genting akibat Gus Dur digulingkan secara tak hormat pada waktu itu. Gelombang perlawanan dari santri ponpes seperti di Jombang, Jawa Timur serta daerah lainnya mulai membuat khawatir Gus Dur," ujar Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengaku diperintahkan Gus Dur untuk meredam kegolak didaerah. Ia pun menemui satu persatu pimpinan ponpes agar tidak kirim santri ke Jakarta sesuai pesan Gus Dur.
"Gus Dur hanya ingin menghadapi persoalan itu sendirian. Kalau sampai semua santri ke Jakarta bisa memicu konflik. Dengan cara diplomatis seperti itu menunjukkan kalau Gus Dur adalah bapak demokrasi," kata dia.
Haul Gus Dur dihadiri sejumlah tokoh diantaranya Mahfud MD, Taj Yasin Maimoen, Yenny Wahid, KH.Abdul Karim dan KH.Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus). Presiden Jokowi tidak hadir karena ada acara lain di Jakarta. Haul berakhir pukul 22.30 WIB ditutup dengan tausiah Gus Mus. (Ism)