Letjen Dudung Diprediksi Gantikan Posisi Jenderal Andika Perkasa
Kamis, 04 November 2021 -
MerahPutih.com - Posisi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bakal lowong pasca ditinggal Jenderal Andika Perkasa yang bakal mengisi kursi Panglima TNI.
Salah satu nama yang dinilai paling berpeluang adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen Dudung Abdurachman.
Baca Juga
Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta mengatakan, Dudung merupakan kandidat paling menonjol. Posisi Dudung sebagai Pangkostrad sangat strategis dalam tubuh TNI sehingga memiliki peluang yang cukup besar.
Apalagi, Panglima dari TNI AD terakhir, Gatot Nurmantyo juga pernah menjadi Pangkostrad. Menurutnya posisi tersebut merupakan suatu prestasi yang sudah diputuskan melalui banyak pertimbangan.
Selain itu, jabatan Dudung sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jayakarta pada periode 2020—2021 juga memperkuat peluangnya.
"Yang jelas ketika menjadi Pangdam Jaya Letjen Dudung mampu mengamankan Ibu kota dengan baik, kerjasama dengan Polri dan Pemprov juga dilakukan sangat baik," ujar Stanislaus kepada wartawan, Kamis (4/11).
Dudung sendiri disebut-sebut sebagai calon pengganti Andika karena dirinya lebih populer dibanding sosok lainnya. Apalagi, karirnya melesat setelah menjadi Gubernur AKMIL, Pangdam Jaya lalu Pangkostrad.
Terkait Andika, Stanislaus menuturkan, gaya kepemimpinan Andika selama mengemban beberapa jabatan strategis telah teruji. Hal itu pun dilengkapi dengan pendidikan militer dan umum yang baik
Dia mengatakan, sosok Andika yang pernah menjadi Danpaspampres tentu saja sudah teramat dekat dengan presiden. Apalagi, Andika berasal dari matra darat yang mempunyai personel TNI paling besar.
"Saat ini, TNI sudah on the track," katanya.

Stanislaus menyebut, Andika tinggal meneruskan apa yang sudah dilaksanakan sebelumnya oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Namun tetap dengan berbagai perbaikan-perbaikan.
"Seperti peningkatan kualitas SDM, alutsista, peningkatan kemampuan teritorial terutama untuk menangani masalah-masalah khusus seperti pandemi, terorisme, separatisme," jelasnya.
Stanislaus menuturkan, perihal beberapa pihak yang menilai bahwa penunjukkan Panglima TNI idealnya dilakukan secara rotasi bukanlah sebuah masalah.
Menurut dia, jabatan orang nomor satu di Mabes TNI Cilangkap itu 'dapat' dijabat secara bergantian, bukan 'harus' bergantian.
"Jadi tidak ada masalah, TNI akan tetap solid dan taat pada panglima darimana pun itu asal matranya," ungkapnya.
Kemudian, terkait dengan masa jabatan Andika yang relatif singkat, hanya 13 bulan, bukanlah sebuah masalah besar. Stanislaus menuturkan, masa kerja singkat bukan menjadi tolok ukur seseorang untuk melakukan kinerja secara maksimal.
"Masa kerja yang relatif singkat jika diimbangi dengan kerja yang optimal tentu tidak masalah, dan setelah selesai juga pasti akan ada penggantinya sehingga gerbong tetap berjalan," pungkasnya. (Knu)
Baca Juga
Cerdas dan Berwibawa, Jenderal Andika Perkasa Dinilai Cocok Jadi Panglima TNI