Lenggok Tari Seloka Swarnadwipa, Ketika "The Power of Emak-Emak" Menguasai Pentas

Minggu, 25 November 2018 - Yudi Anugrah Nugroho

SIAPA bilang panggung megah hanya milik anak muda? Kelincahan, keanggunan, dan kepiawaian menari ibu-ibu ini boleh diadu.

Bial sebelumnya muncul semacam kelakar "The Power of Emak-Emak" melekat pada kaum ibu sebagai kiasan agak 'negatif', semisal naik motor sign ke kiri, belok ke kanan, maka kali ini ibu-ibu Kelompok Perempuan Menari mencoba membalik stigma itu.

Mereka selalu punya movement untuk terus melestarikan dan nguri-nguri budaya Indonesia.

Komunitas Perempuan Menari didirikan sekelompok ibu dengan kesadaran penuh untuk tetap aktif berkesenian dan peduli terhadap budaya Indonesia.

Saat ini anggota Komunitas Perempuan Menari berjumlah 40 orang. Komunitas Perempuan Menari ini telah beberapa kali mengadakan pertunjukan di TIM Jakarta dan beberapa event lainnya.

Kali ini, tepatnya nanti sore, 25 November 2018, pukul 15.00 WIB, Komunitas Perempuan Menari akan menggelar pentas di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, West Mall lantai 8, Jakarta Pusat.

Dengan mengusung tajuk "Seloka Swarnadwipa", Komunitas Perempuan Menari menyajikan pentas tari dan lagu dengan aksen kuat budaya Melayu.

Pertunjukan ini bertujuan untuk membangun dan melestarikan kesenian daerah, utamanya Melayu, sebagai bagian dari tekad untuk menumbuhkembangkan kearifan lokal pada anak-anak dan generasi penerusnya.

Disamping itu pertunjukan ini diharapkan dapat mengangkat dan mengembalikan eksistensi peranan seni pertunjukan, sebagai media paling efektif bagi masyarakat.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan