Legislator Senayan Dukung Sekolah Libur Selama Bulan Ramadan
Kamis, 02 Januari 2025 -
MerahPutih.com - Wacana libur sekolah selama Bulan Ramadan mendapat dukungan dari Legislator Senayan. Anggota Komisi VIII DPR RI Ashari Tambunan mengatakan, peserta didik bisa mengisi liburan dengan kegiatan positif berbasis komunitas di lingkungan masing-masing.
“Peserta didik nanti bisa diarahkan untuk mengikuti kegiatan tadarus, buka bersama, hingga kajian di masjid atau musala di sekitar tempat tinggalnya. Dengan demikian mereka bisa memahami arti penting kebersamaan di lingkungan masing-masing,” kata Ashari kepada wartawan, Kamis (2/1).
Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) tengah mengkaji wacana libur sekolah selama bulan Ramadan. Hal ini bertujuan agar peserta didik bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan secara khusyuk bersama keluarga masing-masing. Kemenag mengambil contoh beberapa pesantren yang juga meliburkan santri saat Ramadan menjelang.
Baca juga:
Ashari mengatakan wacana libur sekolah selama Ramadan bukan hal baru. Menurutnya kebijakan tersebut juga diambil saat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi presiden. Selain itu saat Presiden Soeharto berkuasa, kebijakan tersebut juga pernah dijalankan.
"Saya menilai langkah tersebut sangat positif agar peserta didik mampu menjalankan ibadah puasa secara khusyuk di bawah pengawasan orang tua masing-masing,” ujarnya.
Legislator Senayan itu menilai akan banyak manfaat jika peserta didik belajar di rumah selama bulan Ramadan. Menurutnya satu sisi peserta didik bisa menjalankan puasa dengan lebih serius, di sisi lain orang tua juga jauh lebih tenang karena intensitas anak di luar rumah selama Ramadan jauh lebih berkurang.
Baca juga:
Niat Puasa Qadha Ramadhan yang Tepat dan Benar, Panduan Lengkap
"Sekolah tetap bisa memberikan tugas belajar secara daring sehingga materi pelajaran juga tidak ketinggalan,” imbuh politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Ashari mengatakan Kemenag bisa mengandeng Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk mengadakan berbagai kegiatan bagi anak usia sekolah di wilayah masing-masing.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, bisa dalam bentuk pesantren kilat, tadarus bersama, buka bersama, hingga salat jamaah di setiap waktu salat rawatib. "Dengan demikian kesetiakawanan sosial selama Ramadan di lingkungan kota hingga pelosok perdesaan kembali terbangun dengan kuat,” pungkasnya. (Pon)