Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Diberikan Trauma Healing dengan Bernyanyi dan Menari
Senin, 18 November 2024 -
MerahPutih.com - Korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih memenuhi tenda pengungsian.
Berdasarkan catatan Polri, jumlah pengungsi di Posko Pengungsian Konga yaitu 1.437 jiwa yang terdiri dari 816 laki-laki, 621 perempuan, 17 bayi, 99 balita, 174 lansia, 13 ibu hamil, 8 ibu menyusui, dan 9 disabilitas.
Sementara, di Lewolaga, terdapat jumlah pengungsi sebanyak 1.192 jiwa yang terdiri dari 599 laki-laki, 592 perempuan, 19 bayi, 65 balita, 120 lansia, 5 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 3 disabilitas.
Polri pun memberangkatkan tim trauma healing dari Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) kesana.
“Tim ini bertugas membantu pemulihan psikologis warga yang menjadi korban serta terdampak bencana alam erupsi,” kata Kepala Biro Psikologi SSDM Polri, Brigjen Kristiyono dalam keteranganya, Senin (18/11).
Baca juga:
Kapolri Datangi Pengungsi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Menurut Kristiyono, pendekatan trauma healing ini tidak hanya berbasis psikologi klinis, tetapi juga melibatkan pendekatan humanis dan budaya lokal.
“Kami memahami bahwa masyarakat di Flores Timur memiliki kearifan lokal yang kuat. Oleh karena itu, kami berupaya mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam proses pemulihan ini agar lebih relevan dan diterima oleh warga,” jelas dia.
Bambang kemudian menerangkan anak-anak menjadi yang paling terdampak secara psikologis akibat bencana ini. Oleh sebab itu tim trauma healing mengadakan berbagai kegiatan interaktif, seperti permainan edukasi, permainan energizer.
Lalu kegiatan menari yang dirancang untuk mengalihkan perhatian mereka dari pengalaman traumatis serta memulihkan kemampuan dalam menjalin kontak sosial.
“Tim Psikologi SSDM Polri memberikan energizer kepada kurang lebih 150 anak disetiap posko yang di datangi,” ucap dia.
Kristiyono menyampaikan anak-anak seringkali tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka secara verbal. Sehingga, pendekatan melalui permainan, bernyanyi, dan kegiatan interaktif lainnya sangat efektif untuk meredakan ketegangan emosional mereka.
Tim melakukan kegiatan energizer kepada anak-anak yang berada dalam posko dengan rentang pendidikan mulai dari SD sampai dengan SMP. “Lalu pemberian dukungan logistik setelah sesi energizer yang dibantu oleh Polwan Polres Flores Timur,” ujar Kristiyono.
Baca juga:
Warga di 6 Desa Kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki Bakal Direlokasi
Pada kesempatan yang sama, Psikolog Madya Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM), Kombes Yenny Rosmalawati Dewi, menyebut orang dewasa yang berada di pengungsian juga diberikan perhatian khusus.
Yakni melalui sesi terapi pernafasan yang bisa diaplikasikan secara individu maupun kelompok.
“Pendekatan ini dilakukan untuk meredakan rasa cemas serta memastikan mereka mendapatkan perhatian dalam situasi yang penuh tekanan,” jelas Yenny.