Cegah Tragedi 2024 Terulang, Gereja Digandeng Sosialisasikan Peringatan Dini Erupsi Lewotobi
Paparan hasil pemantauan kondisi terkini aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Flores Timur. (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)
MerahPutih.com - Pemerintah menggandeng gereja-gereja setempat dalam upaya sosialisasi peringatan dini erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Alasannya, keterlibatan gereja menjadi penting karena ada banyak tempat ibadah yang terdampak langsung saat letusan besar pada akhir 2024.
“Waktu itu saya berkoordinasi dengan uskup, karena ada gereja yang rusak akibat erupsi. Kami memastikan informasi mitigasi bisa diterima dengan baik oleh jemaat melalui jalur keagamaan,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, saat jumpa pers “Update Status Gunung Api Indonesia” di Jakarta, Selasa (23/9).
Baca juga:
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Wafid menambahkan Menteri ESDM juga intens berkomunikasi langsung dengan masyarakat, untuk memberikan jaminan keselamatan sekaligus menguatkan psikologis warga di pengungsian.
Saat ini, Badan Geologi telah memperluas radius zona bahaya hingga sembilan kilometer ketika aktivitas erupsi meningkat. Rekomendasi teknis itu disampaikan kepada pemerintah daerah dan lembaga keagamaan agar masyarakat patuh pada arahan evakuasi.
Berdasarkan analisis visual dan instrumental, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tergolong tinggi. Terakhir terjadi erupsi sebanyak 19 kali pada Minggu (21/9), dalam periode pengamatan pukul 12.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA. Oleh karena itu tingkat aktivitasnya masih ditetapkan pada Level IV (Awas).
Baca juga:
Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari
Masyarakat dan wisatawan diimbau agar tidak beraktivitas dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi, serta tujuh kilometer sektoral pada arah barat laut-timur laut.
“Koordinasi tidak hanya dengan pemerintah daerah dan BPBD, tetapi juga dengan tokoh agama karena mereka memiliki pengaruh kuat dalam menyampaikan informasi,” tandas petinggi Kementerian ESDM itu, dikutip Antara. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Hari Ini Gunung Semeru 3 Kali Meletus, Erupsi Tertinggi 800 Meter
Gunung Semeru 6 Kali Erupsi hingga 05.53 WIB, Tinggi Letusan sampai 700 Meter
Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,2 Kilometer
Bandara Larantuka Terpaksa Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ili Lewotolok
Debu Vulkanik Dari 2 Letusan Gunung Api Ancam Warga NTT, Warga Diminta Pakai Kacamata dan Tutup Rumah
Erupsi Gunung Semeru 23 September 2025: Status, Risiko, dan Rekomendasi Keselamatan
Cegah Tragedi 2024 Terulang, Gereja Digandeng Sosialisasikan Peringatan Dini Erupsi Lewotobi
Gunung Lewotobi Laki-laki 3 Kali Erupsi hingga Selasa, 23 September Siang, Tinggi Letusan Sampai 1.500 Meter
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Berulang, Masyarakat di Radius 6 Km Diminta Segera Mengungsi
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan