Kontroversi Raffi-Nagita Jadi Ikon PON Papua, Menpora Buka Suara
Jumat, 04 Juni 2021 -
MerahPutih.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali buka suara terkait penunjukkan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai ikon Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 yang menjadi kontroversi.
"Saya akan berkomunikasi dengan Pengurus Besar (PB) PON supaya mempertimbangkan lagi, daripada hal ini menjadi kontroversi berkepanjangan," tegas Menpora dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/6).
Baca Juga
Politisi Partai Golkar ini akan melakukan komunikasi dengan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, agar kontroversi bisa diselesaikan. Padahal, PB PON sebelumnya juga telah mendapuk penyerang Persipura Jayapura, Boaz Solossa sebagai Duta PON XX Papua.
“Saya juga akan komunikasi dengan Raffi Ahmad dan Nagita. Mereka ini ‘kan hanya profesional saja. Mereka ditunjuk oleh PB PON, melaksanakan tugas, tetapi menjadi kontroversi,” tutup Zainudin Amali.
"Publik harus tahu penunjukkan ikon PON bukan oleh pemerintah pusat, Kemenpora, apalagi dikait-kaitkan dengan presiden," kata Zainuddin.

Zainudin menyadari betul bahwa penunjukkan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai ikon untuk mensosialisasikan event ini. Namun, dirinya akan tetap melakukan komunikasi dengan PB PON agar polemik ini tidak berlarut-larut. Menurutnya, PB PON harus mendengarkan aspirasi masyarakat.
"Saya kira ini juga aspirasi masyarakat yang perlu diperhatikan. Saya akan komunikasi dengan PB PON dan pihak Raffi Ahmad," ujar Zainudin Amali.
Soal apakah ikon PON Papua diganti atau tidak, Zainudin Amali akan menyerahkan keputusan itu kepada PB PON.
"Ini menjadi kewenangan PB PON, tetapi kalau sudah menyangkut area publik yang akhirnya menjadi kontroversi, kami tentu akan berkomunikasi," katanya.
Penunjukan Nagita-Raffi menimbulkan gejolak di masyarakat. Berawal dari protes komedian Arie Kriting dengan mengangkat "cultural appropriation".
Arie berharap yang menjadi ikon PON Papua adalah orang Papua asli. Ternyata, cuitan Arie Kriting ini mendapat simpati publik secara luas. Sebagian besar netizen merasa janggal dengan keputusan tersebut. (Knu)
Baca Juga
Datangi Papua, Kapolri Waspadai Gangguan Keamanan Jelang PON 2021