Kontribusi UMKM dalam Perekonomian Indonesia

Rabu, 04 Oktober 2023 - Andreas Pranatalta

USAHA Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia kian beragam, mulai dari otomotif, fesyen, kesehatan, dan masih banyak lagi. Lantas, bagaimana kontribusi UMKM dalam perekonomian Indonesia?

UMKM yang ada di Indonesia, sebagian besar merupakan kegiatan usaha rumah tangga yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, di Indonesia pada 2019, terdapat 65,4 juta UMKM. Jumlah unit usaha yang sampai 65,4 juta itu dapat menyerap tenaga kerja 123,3 ribu tenaga kerja.

Baca Juga:

Ketika Pedagang-Pedagang UMKM Berusia Lanjut di Laweyan Go Digital

Kontribusi UMKM dalam Perekonomian Indonesia
Setiap bisnis memiliki tantangannya masing-masing. (Unsplash/Gradikaa Aggi)

Ini membuktikan bahwa dampak dan kontribusi dari UMKM yang sangat besar terhadap pengurangan tingkat pengangguran di Indonesia. Dengan semakin banyaknya keterlibatan tenaga kerja pada UMKM itu akan membantu mengurangi jumlah pengangguran.

Saat ini, UMKM sedang dalam tren yang positif dengan jumlahnya yang terus bertambah setiap tahunnya. Tren positif ini akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional sebesar 60,5 persen. Ini menunjukkan bahwa UMKM yang ada di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan hingga dapat berkontribusi lebih besar lagi bagi perekonomian.

Selaku penyelenggara negara, pemerintah dapat membantu para pelaku UMKM agar lebih berkembang lagi. Pemerintah Republik Indonesia telah membantu para UMKM dengan cara memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Masih dari data yang sama, pertumbuhan KUR sebesar Rp178,07 triliun atau kurang lebih 16,25 persen pada 2020 dan sebesar Rp192,59 triliun atau kurang lebih 8,16 persen pada 2021. Ini membuktikan, para pelaku UMKM sangat membutuhkan suntikan dana dalam mengembangkan usahanya.

Baca Juga:

Go Digital, Cara UMKM Sukses di Masa Pandemi COVID-19

Kontribusi UMKM dalam Perekonomian Indonesia
Setiap kategori memiliki modal dan omzetnya masing-masing. (Unsplash/Fikri Rasyid)

Melansir laman Kementerian Keuangan RI, pemerintah Indonesia sebaiknya berpihak dan fokus kepada para pelaku UMKM agar mudah mendapatkan kegiatan pemberdayaan UMKM. Baik dari sisi permodalan maupun dari sisi pengembangan kapasitas usaha.

Sektor UMKM yang terbukti mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang besar juga merupakan solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran. Tren positif ini yang perlu terus dijaga pertumbuhannya agar sektor UMKM dalam skala yang besar mampu mengatasi masalah pengangguran di Indonesia.

Pemerintah telah melakukan pemberian kredit kepada para pelaku usaha mikro yang berada di lapisan terbawah dan belum difasilitasi KUR atau non perbankan. Berdasarkan data dari Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Penyaluran Usaha Mikro (UMi) sejak 2017 sampai dengan 2022 telah mencapai Rp26,2 triliun kepada 7,4 juta debitur. Ini membuktikan, masih banyaknya para pelaku usaha mikro yang belum terfasilitasi oleh KUR dari perbankan.(and)

Baca Juga:

Menteri Koperasi dan UKM Dorong UKM Go Digital

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan