Konser Daring Meriah, BTS Ngaku Kesepian
Selasa, 26 Oktober 2021 -
BANGTAN Boys baru saja merampungkan konser stadion mereka di Stadion Olimpiade Seoul. Dengan gaya yang santai, tapi luar biasa, septet besutan BigHit Entertainment itu tampil di stadium tanpa penonton.
Setelah menampilkan tiga lagu yang sangat berbeda dari delapan tahun karier mereka, dengan koreografi yang rumit dari lagu On, Burning Up (Fire), dan Dope, ketujuh anggota mengambil waktu sejenak untuk berbicara secara terus terang.
Meskipun pertunjukan stadion mereka sangat spektakuler dan dilengkapi kembang api serta lusinan penari balet berpakaian seperti angsa dan live band yang lengkap, RM, Jin, Suga, j-hope, Jimin, V, dan Jungkook merasa kehilangan satu hal, yaitu para ARMY. “Aku tidak bisa melihatmu, tapi kami sangat senang kamu bisa melihat kami,” ujar Jungkook sambil terengah-engah.
BACA JUGA:
Cedera Kaki, V BTS Tampil Duduk di Konser Permission to Dance On Stage
Penonton menyaksikan konser via streaming langsung dan menonton pertunjukan dari enam sudut kamera yang dibingkai sempurna. Mereka juga menikmati terjemahan langsung. Ketika BTS menampilkan cuplikan lagu lama mereka yang sudah populer, Blood Sweat & Tears, sekitar 50 ribu tweet gembira dilontarkan.

Namun, J-Hope mengaku 69 ribu kursi kosong di stadion membuatnya merasa kesepian. Bukan tugas yang kecil untuk membuat pertunjukan apalagi tanpa energi dan semangat yang terpancar dari lautan euforia penggemar. Lebih sulit lagi ketika mereka memiliki anggota yang absen akibat cedera saat latihan.
Konser daring kali ini diberi judul Permission to Dance (On Stage). Sebelumnya, single dengan judul yang sama telah meningkatkan semangat para fan BTS. Album epik BTS Map of the Soul: 7 akan hadir untuk mendukung tur dunia yang dibatalkan tahun lalu. Konser pada Minggu (24/10) itu terasa lebih dekat dengan hits terbesar saat ini.
BTS telah bereksperimen dengan genre mereka sejak awal debut pada 2013. Mereka tahu cara menggunakan kekuatan masing-masing anggota, menegaskan karisma dan kepercayaan diri mereka sebagai sebuah kelompok. Grup ini sering digambarkan sebagai sebuah fenomena karena mereka telah memecahkan rekor industri musik yang telah lama dipegang dan menghancurkan asumsi bahwa musik pop harus dalam bahasa Inggris agar bisa meraih kesuksesan global.(Tel)