Klaten Jadi Sasaran Program Becak Listrik Nasional, Bantu Lansia Dapat Penghasilan

Kamis, 13 Februari 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menjadi sasaran peluncuran Program Becak Listrik dari Persatuan Becak Listrik Indonesia (PBLI) yang didukung oleh Kementerian UMKM dan PT LEN.

Peluncuran program tersebut langsung dilakukan Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraza. Sasaran bantuan becak listrik adalah Paguyuban Becak Listrik Jawa Tengah di wilayah Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten.

Pada kesempatan itu, sekaligus diresmikan Becak Listrik Pintar serta demo aplikasi SosioEmpowering PBLI buatan karya anak bangsa.

Wamen UMKM, Helvi mengemukakan, bantuan itu merupakan wujud realisasi janji Presiden RI, Prabowo Subianto untuk mengangkat hajat hidup orang banyak terutama dari kelompok lanjut usia (lansia).

Baca juga:

TKN Prabowo-Gibran Bagikan 300 Becak Listrik di Madiun

“Ini wujud komitmen Presiden Prabowo. Tak hanya itu ini adalah peluang untuk UMKM, terutama UMKM lokal," kata Helvi, Kamis (13/2).

Ketua Umum PBLI, Mayor Jenderal TNI (Purn), Glenny Kairupan menyampaikan hal senada. Ia menyebut gagasan becak listrik berawal dari Presiden Prabowo.

“Beliau (Prabowo) selalu berpikir bagaimana untuk sesuatu yang bisa digunakan oleh masyarakat,” ujar Glenny.

Dikatakannya, Program Becak Listrik itu bertujuan membantu masyarakat dengan mata pencahariannya adalah pengemudi becak, khususnya mereka yang sudah lanjut usia, atau di atas 60 tahun.

Baca juga:

Becak Kayu Bertenaga Alternatif Semarakan Wisata di Yogyakarta

"Klaten, Jawa Tengah ini menjadi lokasi penyerahan becak listrik kali ini lantaran berdasarkan data yang dihimpun oleh PBLI mencatat, Jawa Tengah memiliki komunitas penarik becak yang sangat besar," katanya.

Glenny berharap, dengan adanya becak listrik mampu meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar.

“Semoga bisa menjadi tambahan untuk kehidupan bapak-bapak,” ucap dia.

Ia menambahkan PBLI berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pengayuh becak di seluruh Indonesia. Melalui berbagai program, organisasi itu berupaya memberikan dukungan yang komprehensif, mulai dari penyediaan becak listrik, pelatihan, hingga bantuan teknis.

Baca juga:

Prabowo Diminta Bentuk Satgas Darurat Keselamatan Transportasi Darat

Sementara itu, Direktur Utama PT LEN, Bobby Rasyidin mengungkapkan, bahwa kegiatan hari ini sekaligus memperkenalkan sebuah teknologi yang akan menunjang performa becak listrik.

“Kemudian pada hari ini Klaten mendapatkan becak listrik yang lebih maju teknologinya. Yang dilengkapi oleh sensor dan aplikasi. Kenapa kami membuat inovasi untuk bikin aplikasi ini? Itu untuk satu, menjaga dari pengemudinya sendiri,” kata Bobby.

Lalu yang kedua, ia mengatakan agar bisa mengoptimalkan pendapatan bagi pengemudinya juga.

“Jadi kita bisa lihat statistik data-datanya. Berapa kilo dia jalan, kemudian berapa kira-kira potensi pendapatannya, di mana saja pelanggan-pelanggannya," ujar dia.

Selain itu, aplikasi tersebut juga bisa melihat adalah kondisi dari si becak itu sendiri, apakah becak listrik harus diservis, kekuatan baterai, dan lainnya.

“Dan tentunya yang dilakukan di sini adalah manfaat buat pengendara becaknya, kemudahan-kemudahan untuk pengendara becaknya, keselamatan untuk penumpangnya," ungkapnya.

Direktur PT LEN Inovasi Teknologi (IoT), Fendy Andriawan menjelaskan, SosioEmpowering hadir sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam program becak listrik, esensi dari tanggung jawab itu sendiri terletak pada dampak positif yang berkelanjutan.

"SosioEmpowering memiliki tiga subsistem yang terdiri dari Smart Sensor yang terpasang pada becak listrik; aplikasi becak management system; serta data analytic system. Sedangkan untuk fitur unggulan dari SosioEmpowering ini adalah fitur data analytic yang diperoleh dari tiga aspek," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah).

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan