Kepala Bappenas Sebut RPJMN Targetkan 0 Persen Kemiskinan Ekstrem pada 2026
Selasa, 31 Desember 2024 -
MerahPutih.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, mengungkapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan penjabaran dari visi dan misi Presiden, salah satunya adalah mengentaskan kemiskinan.
Untuk itu, visi Presiden Prabowo Subianto yang terangkum di dalam 'Asta Cita' kemudian dituangkan menjadi prioritas nasional RPJMN.
"Dan RPJMN ini menekankan pada penurunan tingkat kemiskinan menjadi 4,5 persen pada tahun 2029 dan kemiskinan ekstrem harus menjadi 0 persen pada tahun 2026," kata Rachmat dalam sambutannya di acara Musrenbangnas (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional) RPJMN 2025-2029, di Bappenas, Jakarta, Senin (30/12).
Sementara itu, dari sisi indeks modal manusia ditargetkan bisa mencapai angka 0,59 persen pada tahun 2029 dan pertumbuhan ekonomi menjadi 8 persen.
Baca juga:
Defisit APBN Melebar, Bappenas: Pemerintahan Selanjutnya Lebih Leluasa
Pada kesempatan yang sama, Rachmat juga menjelaskan sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia, di antaranya melalui perlindungan sosial terintegrasi, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan istilah struktur dan layanan pendidikan hingga kesehatan.
"Strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia difokuskan pada pemberian makan bergizi yang sehat, penuntasan tuberkulosis, pembangunan sekolah unggul baru, layanan kesehatan terintegrasi, dan perbaikan kualitas dan kesejahteraan guru," ujarnya.
RPJMN ini, lanjut Rachmat, juga menegaskan delapan strategi dan sejumlah langkah kebijakan untuk mendorong ekonomi agar dapat tumbuh berkelanjutan menjadi 8 persen.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa RPJMN merupakan indikator kinerja serta fokus pembangunan yang tergambar dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) lima tahun ke depan.
Baca juga:
Bappenas Jadikan Solo Kota Metropolitan Baru, Pemkot Butuh Anggaran Besar
"PSN merupakan proyek prioritas terpilih yang berkontribusi signifikan dalam pencapaian sasaran RPJMN, 17 program prioritas, dan delapan program hasil terbaik cepat. Salah satu PSN yang berdampak luas adalah program makan bergizi," tegasnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya memenuhi gizi ibu hamil, balita, dan anak sekolah, tetapi kata dia, juga dapat mendorong prestasi dan partisipasi siswa.
"PSN ini akan meningkatkan kejahteraan masyarakat luas, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,86 persen di tahun pertama RPJMN. Dengan kontribusi pembelanjaan negara Rp 71 triliun bisa meningkatkan 0,86 persen," pungkasnya. (pon)