Kementerian ESDM Jalin Kerjasama dengan Menteri Teknologi Hijau dan Air Malaysia

Sabtu, 27 Juni 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Bisnis - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) hari ini kedatangan Menteri Tekhnologi Hijau dan Air dari Malaysia Datuk Seri Panglima Dr. Maximus Johnity. Kedatangan Datuk Seri yakni membahas terkait update perkembangan kelistrikan di dua negara tersebut.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan, pertemuan tersebut di fokuskan kepada dua hal diantaranya revitalisasi yang disebut dengan Asean Great Asean Power Great atau suatu jaringan lintas Negara yang dimaksudkan untuk memperkuat kedaulatan energi dari kawasan Asean khususnya.

"Saat ini Kalimantaan dan Sumatera sedang disiapkan satu inisiatif proyek baik power generation maupun transmisi kedua negara. Jadi idenya adalah kelebihan yang dimiliki Malaysia bisa kita impor, sebaliknya kalau kita punya kelebihan power tentu kita bisa ekspor ke Malaysia. Nah ini kita sepakat membentuk satu technical commitee untuk membahas diskusi tadi," tuturnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, (26/6).

Sementara itu, Fokus yang kedua adalah pihaknya sama-sama menyadari bahwa energi yang berasal dari Fosil suatu saat nanti akan habis. Sehingga, kedua belah pihak tersebut akan lebih serius dalam mengembangkan renewable. Karena, renewable ini lebih maju di Negara-negara tetangga.

"Nah untuk ini Kita mau belajar dari beliau-beliau ini. Begitu pun kami akan bekerjasama membangun bersama Malaysia," sambungnya.

Ketika ditemui ditempat yang sama, Menteri Tekhnologi Hijau dan Air dari Malaysia Datuk Seri Panglima Dr. Maximus Johnity mengakui bahwa ini merupakan kunjungan pertamanya ke Indonesia.

"Untuk memperhalus tantangan kami terkait energy green khususnya dan ada beberapa satu projek yang sedang dalam proses perjalanan yg perlu kami susuli di bukit asam di Sumatera, antara PLN dan TNB yang bertujuan untuk mengekspor tenaga yang dibeli di jalur 600 MW. Di Malaysia ada tinggi pik demand sebelah petang, di Indonesia sebelah malam, dengan begitu kita beli ekspor dan ini dapat di realisasikan secepat mungkin," paparnya.

Sementata itu di Borneo lanjutnya antar Kuching dengan Pontianak ada Kerjasama dalam bentuk ekspor power antara cadangan kerjasama. Yang tujuannya untuk meletakan kepala di bawah Asean Green.

"Pertumbuhan teknikal untuk menghalusi antar dua negara, Ini adalah sesuatu yg kami bincangkan," sambungnya.

Dengan adanya kerjasama ini usaha upaya untuk perkembangan energi kedepannya bisa berjalan dengan baik. Seiring dengan kerjasama yang baik antar kedua belah pihak.

"Seperti Menteri Sudirman now, tolong menolong ini macam di kampung dulu tak cukup dengan gas, dirumah pergi pinjam sebelah bila ada balik ke kita," tutupnya.(rfd)

 

Baca Juga:

Komisi VII DPR dan Kementerian ESDM Gelar Raker Lanjutan Terkait RAPBN 2016

Kementerian ESDM Berkomitmen Bangun Industri Migas

Kementerian ESDM Belum Pastikan Jadwal Pemasaran Pertalite

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan