Kelompok Tani Panen Jagung 400 Ton

Rabu, 08 November 2017 - Noer Ardiansjah

MerahPutih.com - Masyarakat dan kelompok tani di Desa Gampong Teupin Ara, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, melakukan panen raya jagung varietas seluas 50 hektare dengan hasil rata-rata 8 ton per hektare.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Jaya Nurdin Abdullah menuturkan, lahan jagung tersebut dikelola oleh kelompok tani jagung 'Hase Bersama' yang diharapkan mampu mendongkrak perekonomian petani setempat.

"Petani harus mandiri secara ekonomi, kita harapkan dapat terus mengembangkan usaha tani secara mandiri khususnya di bidang pertanian jagung. Dengan demikian, petani tidak lagi bergantung pada pemerintah," kata Nurdin seperti dikutip dari Antara di Meulaboh, Selasa (7/11).

Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya, untuk terus serius memberikan peningkatan sumber daya manusia petani dan kelengkapan alat sitem pertanian (alsintan), termasuk infrastuktur pendukung seperti jalan menuju kebun.

Sebab, Desa Teupin Ara, Kecamatan Teunom, selama ini sudah banyak berkembang budidaya tanaman jagung. "Karena itu, saya berharap Pemkab Aceh Jaya untuk terus memerhatikan infratruktur pendukung untuk menjadikan wilayah itu sentra produksi jagung untuk meningkatkan perekonomian petani," katanya.

Nurdin menyampaikan, dari panen raya yang dilakukan petani tersebut membuktikan bahwa lokasi setempat prospek untuk pengembangan sektor pertanian tanaman pangan seperti jagung varietas hibrida pioner.

"Daerah itu selama ini sudah menjadi icon atau sentra produksi jagung, karena itu kepada pemerintah kita harapkan untuk lebih fokus pada petani, terutama memperhatikan dan membantu fasilitas sarana pendukung," katanya.

Lebih lanjut disampaikan, panen raya jagung varietas hibrida pioner itu, merupakan kegiatan gelar teknologi pertanian atau program SLPTT, komoditi jagung, merupakan program Dinas Pertanian Aceh Jaya dengan sumber anggaran Otsus tahun 2017.

Benih jagung hibrida pioner dan spesfikasinya dengan umur panen sekitar 98 hari setelah tanam dan mudah tumbuh dibudidayakan di wilayah dataran rendah, beberapa kawasan di Kabupaten Aceh Jaya, merupakan lokasi yang tepat.

Berdasarkan hasil penelitian, jagung hibrida memiliki keunggulan dari segi produktivitas dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit, demikian juga tongkol jagungnya yang kecil, namun biji jagungnya lumayan besar dibandingkan varietas lain.

"Persoalan harga hari ini masih Rp3.000 per kilogram, petani juga sampaikan kekita agar ada upaya pemerintah melakukan stabilisasi harga, jangan sampai harga tampungnya dipermainkan agen lokal,"katanya menambahkan. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan