Kejuaraan Dunia Esports Bali 2022 Jadi Ajang Persiapan Menuju SEA Games 2023

Sabtu, 03 Desember 2022 - Hendaru Tri Hanggoro

MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, resmi membuka gelaran IESF 14th World Esports Championships 2022 di Hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali, Jumat malam (2/12). Menurutnya, Kejuaraan Dunia Esports ini menjadi langkah atau persiapan para atlet Tanah Air menuju SEA Games 2023 di Kamboja.

Amali sangat mengapresiasi Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) dalam mempersiapkan event akbar ini. Sebagai Menpora, Amali bangga dengan cabang olahraga esports di Indonesia karena turut diapresiasi oleh Presiden International Esports Federation (IESF), Vlad Marinescu.

"Tadi saya ngobrol dengan dia, dan dia terheran-heran. Ini sangat luar biasa. Jadi sekali lagi, saya atas nama pemerintah mengapresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras, sehingga event ini bisa berjalan dengan baik," kata Amali.

Baca juga:

Kemegahan Upacara Kolosal Pembukaan IESF 14th World E-Sports Championships 2022

esports bali 2022
IESF 14th World Esports Championships 2022 dihadiri oleh 106 negara. (Foto: Merahputih.com/Evan Andraws)


Menariknya lagi, lanjut Amali, peminat esports di Indonesia mencapai puluhan juta. Ini menjadi satu potensi ekonomi yang sangat luar biasa. Oleh karena itu, lingkungan ini harus tetap dijaga agar tidak terganggu.

"Kita sekarang ini sudah masuk era digitalisasi. Transformasi kehidupan sudah masuk ke sana. Maka yang saya sampaikan environment di luar esports, harus diperkuat. Pemerintah akan berupaya untuk menghadirkan itu," katanya.

Menurut Amali, IESF 14th World Esports Championships Bali 2022 juga menjadi wadah para atlet Tanah Air untuk bersiap-siap menuju SEA Games 2023 di Kamboja.

Baca juga:

‘Earth Stage’, Panggung Outdoor E-Sports Pertama di Dunia

esports bali 2022
IESF 14th World Esports Championships resmi dibuka. (Foto: Merahputih.com/Rizki Fitrianto)

"Saya kira kesempatan ini, kita jadikan sebagai ajang untuk lebih melatih lagi anak-anak kita. Supaya di dua multievent, baik itu di ASEAN maupun Asia, kita bisa bagus. Di dalam evaluasi kita, SEA Games di Kamboja kita agak berat. Dalam hitungan kami, kira-kira kita kehilangan sekitar 37 medali emas karena banyak yang tidak dipertandingkan," kata Amali.

"Nah ini tentu kita harus bekerja keras, cabor-cabor bekerja keras, kami dengan tim review melakukan itu. Event di Bali ini harus kita jadikan sebagai ajang untuk mempersiapkan diri ke SEA Games dan Asian Games.

Kejuaraan Dunia Esports ke-14 ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia. Lebih dari itu, para atlet juga dapat merasakan suasana kompetisi tingkat dunia.

"Kita jangan hanya sebagai tuan rumah saja. Manfaatkan kesempatan ini mumpung kita bertanding di negeri sendiri, maka maksimalkan kemampuan yang ada dan harusnya kita bisa mendapatkan prestasi yang baik," tutup Amali. (and)

Baca juga:

Presiden IESF: Mobile Gaming akan Jadi Masa Depan Esports

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan