Kecam Pelaku Penembakan Fernando Wowor, Gerindra Minta Polisi Bersikap Profesional
Senin, 22 Januari 2018 -
MerahPutih.com - Kader Partai Gerindra Fernando Alan Joshua Wowor (26) tewas tertembak saat bertikai dengan anggota Brimob Briptu AR di area parkir Lipps Club, Kota Bogor, Jawa Barat. Meninggalnya Fernando, yang diketahui adalah pengawal Ketua Umum DPP Partai Gerindra Subianto Prabowo Subianto, menjadi kehilangan besar bagi partai berlambang kepala Burung Garuda itu.
Partai Gerindra menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Nando, begitu ia biasa disapa, dan mengeluarkan pernyataan sikap. Partai besutan Prabowo ini mendesak Polri melakukan penegakan hukum seadil-adilnya meski pelaku merupakan keluarga besar Polri.
1. Menyikapi kasus penembakan yang dilakukan oknum anggota Brimob kepada salah satu keluarga kami bernama Fernando Wowor, ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan sampaikan.
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Partai Gerindra menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Nando. Disebutkan Nando adalah pribadi yangbaik, cerdas, religius dan memiliki loyalitas serta solidaritas tinggi, baik dalam berteman maupun dalam berpartai.
2. Keluarga besar Partai Gerindra sangat berduka, kehilangan dan terpukul mendengar kabar kepergian Nando. Dia adalah seorang adik dan kader yang baik, cerdas, religius dan memiliki loyalitas serta solidaritas tinggi, baik dalam berteman maupun dalam berpartai. pic.twitter.com/EEMqA5OeJ8
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Pihak keluarga disebutkan mengikhlaskan kepergian Nando. Pihak keluarga meminta kasus ini diusut tuntas dan pelakunya mendapat hukuman.
3. Pihak keluarga sudah ikhlas dan mengamanatkan kepada partai agar terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan pelaku dapat diganjar sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. @DivHumasPolri pic.twitter.com/N1DbXZ3XVu
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Kepergian Nando sudah menjadi suratan takdir dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Partai Gerindra meminta semua pihak mengikhlaskan kepergian Nando.
4. Kepada seluruh keluarga besar Partai Gerindra untuk melepas kepergian Nando dengan doa, tabah dan tegar. Apa yang terjadi sudah suratan takdir dari Tuhan Yang Maha Kuasa. pic.twitter.com/kRIxs9mcxL
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Selain itu, Partai Gerindra mengajak semua pihak turut mendoakan almarhum.
5. Mari kita berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing, semoga Alm. Nando diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Terkait penembakan, Partai Gerindra mengecam keras karena pelaku adalah anggota Polri. Partai Gerindra mendesak Polri mengusut kasus ini dan bersikap netral dan profesional.
6. Meski pelaku penembakan adalah oknum anggota Polri, Kami percaya dan mendukung penuh aparat kepolisian dapat mengusut kasus ini secara profesional, netral, adil, jujur dan transparan. @DivHumasPolri
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Partai Gerindra menyatakan siap membantu dan mengadvokasi untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas.
7. Partai Gerindra akan turut serta membantu mengadvokasi dan mengungkap persoalan ini hingga jelas dan tuntas.
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Dalam cicitannya Senin (22/1), Partai Gerindra menyebut tindakan pelaku Briptu AR yang merupakan anggota Polri menghilangkan nyawa orang lain telah melakukan pelanggaran berat. "Terlebih, pelaku menggunakan perlengkapan alat dinas saat di luar jam tugas," tulis akun resmi Partai Gerindra (@Gerindra).
8. Tindakan menghilangkan nyawa orang adalah pelanggaran hukum berat yang tidak bisa dibenarkan. Terlebih, pelaku menggunakan perlengkapan alat dinas saat di luar jam tugas. pic.twitter.com/50IWlFP4mN
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Dalam akhir pernyataan sikapnya, Partai Gerindra menyebut seleksi menjadi kunci untuk rekrutmen anggota. Dengan seleksi yang ketat diharapkan kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
9. Menjadi polisi butuh seleksi. Polisi yang menjadi Brimob butuh seleksi. Brimob yang dipersenjatai juga butuh seleksi.
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Dalam postingan di akun Twitter Partai Gerindra, juga mendesak Polri melakukan evaluasi dalam rekrutmen anggotanya. Sebab, menurut Gerindra, oknum anggota Brimob itu terlibat cekcok karena persoalan sepele dan pelaku juga kerap berfoto pamer senjata di medsos.
10. Jadi kalau ada oknum anggota Brimob yang menembak orang sampai meninggal dunia hanya karena cekcok soal parkir, dan belakangan diketahui sering pamer senjata api di sosial media, berarti ada yang salah dengan psikologinya. Polri harus berani melakukan evaluasi terkait hal ini pic.twitter.com/BfwYcNBvXN
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Partai Gerindra mengimbau seluruh keluarga besar Partai Gerindra agar menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi.
"Tetap satu komando. Jangan sampai peristiwa duka ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang ingin merusak nama besar partai dan berupaya mengadu domba partai dengan institusi tertentu," tulis akun Gerindra.
12. Tetap satu komando. Jangan sampai peristiwa duka ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang ingin merusak nama besar partai dan berupaya mengadu domba partai dengan institusi tertentu.
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Baca juga berita lain terkait tewasnya pengawal Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto: Buntut Tewasnya Kader Gerindra, Pemkot Bogor Tutup Lipss Karaoke