Kasus DKI Melonjak, Kapasitas Tempat Tidur COVID-19 Tersisa 22 Persen

Selasa, 15 Juni 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Kasus virus COVID-19 di Jakarta saat ini sudah sangat mencemaskan. Lonjakan kasus aktif corona mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

Dengan adanya peningkatan kasus corona ini, kapasitas tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) perawatan pasien COVID-19 di Jakarta mulai menipis.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Widyastuti mengatakan, ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 di ibu kota tinggal 22 persen dari jumlah kapasitas yang dimiliki Pemerintah DKI. Per 14 Juni kapasitas tempat tidur isolasi yang dipunya DKI sebanyak 7.341 terisi 5.752 pasien.

Baca Juga:

Epidemiolog Sebut Kenaikan COVID-19 8 Kali Lipat dari Data Pemerintah

"BOR kita juga naik signifikan sudah menyentuh 78 persen hanya dalam 2 minggu," ujar Widyastuti di Jakarta, Selasa (15/6).

Sedangkan ruang intensive care unit atau ICU COVID-19 yang di DKI berjumlah 1.076 ruangan, kini terisi 773 pasien atau 71 persen. Dari 78 persen keterisian tempat tidur tersebut, 25 persennya merupakan warga luar DKI Jakarta.

"Komitmen kami tetap untuk tak membeda-bedakan pelayanan, tetapi ini menjadi peringatan bahwa virusnya tak mengenal batas wilayah," terang Widyastuti.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memberikan pernyataan di Balai Kota Jakarta, Sabtu (12/9/2020). (Antara/Ricky Prayoga)
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memberikan pernyataan di Balai Kota Jakarta, Sabtu (12/9/2020). (Antara/Ricky Prayoga)

Dengan tingginya kasus aktif COVID-19 ini, Dinkes DKI akan menambah semaksimal mungkin kapasitas tempat tidur isolasi.

Pemprov juga telah menggandeng berbagai pihak dan memanfaatkan berbagai sumber daya untuk menambah BOR.

"Di mana kami berencana menambah fasilitas isolasi mandiri bekerja sama dengan pusat dengan BNPB, seperti Rusun Nagrak Cilincing, Wisma PMII, dan Wisma Ragunan yang nantinya akan digunakan sebagai fasilitas tambahan bila Wisma atlet mengalami lonjakan orang yang harus ditangani,” pungkas Widyastuti. (Asp)

Baca Juga:

Pandemi COVID-19 Jadi Jalan Erick Thohir Rapihkan BUMN

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan