Kardinal Pietro Parolin, Diplomat Ulung Vatikan ke Misi Berbahaya, kini Calon Kuat Paus

Selasa, 22 April 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - BURSA calon Paus mulai dibahas setelah Paus Fransiskus meninggal dunia, Senin (21/4). Beberapa nama Kardinal papan atas pun disebut-sebut bakal menduduki kursi orang nomor satu di Gereja Katolik Roma itu. Salah satunya ialah Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin.

Pietro lahir di Schiavon, Italia 17 Januari 1955. Parolin menempuh pendidikan seminari sejak usia 14 tahun dan ditahbiskan menjadi imam pada usia 25. Ia kemudian melanjutkan studi hukum kanon di Universitas Kepausan Gregorian, Roma, sebelum memulai karier diplomatik di usia 31 tahun.

Pria yang menjabat Sekretaris Negara dan Menteri Luar Negeri Vatikan ini merupakan salah seorang kandidat terkuat untuk menjadi Paus. Ia dikenal sebagai sosok diplomat berpengalaman yang telah memainkan peran penting dalam hubungan internasional gereja Katolik, terutama dalam negosiasi dengan pemerintah China dan negara-negara Timur Tengah. Ia dipercaya menjalankan berbagai misi sensitif Vatikan ke berbagai negara, termasuk Nigeria, Meksiko, Vietnam, dan Korea Utara.

Parolin juga pernah menjabat wakil sekretaris dalam bagian Hubungan Luar Negeri Takhta Suci, posisi yang membawanya pada peran kunci dalam upaya pelucutan senjata nuklir di awal 2000-an. Parolin juga dianggap sebagai sosok moderat yang dapat menjadi jembatan antara reformasi Paus Fransiskus dan stabilitas tradisi gereja.

Baca juga:

Dukungan Paus Fransiskus terhadap Perkembangan Kesenian, Pernah Mengunjungi Venice Biennale dan Menyerukan 'Museum untuk Semua'

Dengan begitu, Parolin dianggap sebagai sosok moderat yang dapat menjembatani antara reformasi dan stabilitas.

Sebagai mantan duta besar Vatikan untuk Venezuela, Parolin juga memiliki pemahaman mendalam mengenai dinamika aereja Katolik di Amerika Latin sebagai kawasan yang menjadi basis penting bagi gereja secara global.

Sayangnya, Parolin memiliki catatan kurang baik saat diduga terlibat skandal properti di London. Skandal itu menyebabkan Vatikan merugi jutaan euro serta mencoreng reputasinya.

Namun, peluang Parolin untuk terpilih sebagai Paus cukup kuat, terutama bagi mereka yang menginginkan stabilitas dan keberlanjutan.(knu)

Baca juga:

Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Vatikan: Diidentifikasi Stroke, Diikuti Koma dan Gagal Jantung

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan