Kampanye Digital Ajak Remaja Gemar Makan Sayur
Rabu, 08 Desember 2021 -
REMAJA di Indonesia atau yang dikenal sebagai Generasi Z (Gen-Z), membutuhkan kombinasi zat gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Sumber zat gizi banyak tersedia di sayur dan buah lokal. Sayangnya, dari 46 juta penduduk usia remaja tersebut hanya sebagian yang mengetahui dan menerapkan makanan gizi seimbang.
Head of World Food Programme (WFP), dr. Melania Gondomartojo mengatakan pedoman gizi Seimbang oleh Kementerian Kesehatan RI masih belum dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia, sehingga konsumsi buah dan sayur belum menjadi prioritas utama, khususnya bagi remaja. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2018), lebih dari 95 persen remaja Indonesia kurang konsumsi sayur dan buah.
Baca Juga:
Studi: Asupan Sayur dan Buah Pengaruhi Kesehatan Mental Anak
Menurut Melania, penelitian dengan Kantar berjudul Understanding Health and Nutrition Among Adolescents pada 2021 menemukan hanya 57 persen remaja mengonsumsi setengah sampai satu porsi buah. Lalu hanya 65 persen remaja yang mengonsumsi setengah sampai satu porsi sayur. "Sementara anjuran dari Kementerian Kesehatan dan WHO adalah lima porsi per hari," kata Melania dalam berita pers yang diterima merahputih.com.
Kondisi tersebut tentu memprihatinkan. Apalagi mengingat gizi yang baik dapat menunjang pertumbuhan remaja. Untuk menangani hal tersebut, WFP berupaya untuk menjangkau lebih banyak remaja dengan langkah efektif, yakni secara digital.
Dengan menggunakan pendekatan kreatif digital, kampanye bertajuk #KerenDimakan didesain menjadi kampanye yang interaktif dan menarik secara visual. Itu merefleksikan pesan bahwa sayur dan buah adalah pilihan keren untuk memberikan gizi dibutuhkan remaja.
Baca Juga:
Dianggap Sehat, Padahal Buah dan Sayur Ini Mengandung Pestisida
Lewat kampanye digital ini, UN WFP ingin menekankan pentingnya konsumsi sayur dan buah untuk remaja Indonesia. Khususnya bagi pertumbuhan remaja yang optimal dan peningkatan kualitas generasi masa depan.
Tajuk kampanye #KerenDimakan tersebut rupanya benar-benar menggambarkan remaja yang selalu berorientasi pada penampilan dan selalu ingin terlihat keren. Menurut pandangan remaja penari saman Shalina Hanifa, ia tertarik mengonsumsi makanan yang membuatnya terlihat keren. "Akan sangat menarik kalau para remaja Indonesia tahu, makanan sehat itu bisa membuat penampilan fisik kita makin keren dan tubuh makin sehat," tuturnya.
Shalina mengatakan bersama #KerenDimakan, remaja Indonesia bisa tahu lebih banyak tentang manfaat dari mengonsumsi berbagai sayur dan buah. Misalnya, konsumsi tomat membuat kulit makin sehat. "Kalau kita punya kesadaran itu, pasti membangun kebiasaan makan sayur dan buah jadi lebih mudah," sebutnya.
Peluncuran kampanye digital #KerenDimakan juga turut mengundang Maudy Koesnaedi sebagai public figure dan healthy living enthusiast yang memiliki seorang anak remaja bernama Eddy Maliq Meijer. Maudy menceritakan pengalaman memulai dan mempertahankan pola makan seimbang bersama anak remajanya.
"Sebagai ibu, saya menyadari bahwa anak-anak remaja memang memiliki pilihan dalam pola makan. Orang tua memegang peran kunci dalam mendampingi, memberi contoh, dan membangun kebiasaan pola makan sehat dan seimbang pada anak-anaknya," jelas Maudy. (avia)
Baca Juga: