Kakorlantas Polri sebut Tingkat Fatalitas Kecelakaan Lalu Lintas Mudik Nataru 2025/2026 Turun Drastis

Minggu, 28 Desember 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho menyebutkan, bahwa angka fatalitas kecelakaan lalu lintas selama arus mudik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 mengalami penurunan signifikan.

“Kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia mengalami penurunan sebesar 23,23 persen,” ujar Irjen Agus kepada wartawan di Command Center KM 29, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat dikutip Sabtu (27/12)

Meski demikian, Korlantas Polri terus mengintensifkan berbagai upaya untuk menekan angka kecelakaan.

Salah satunya melalui penegakan hukum terhadap kendaraan sumbu tiga atau truk besar yang melanggar ketentuan selama masa libur Nataru.

Baca juga:

10.117.847 Orang Telah Bepergian Menggunakan Angkutan Umum Buat Liburan Nataru

“Kami akan melakukan penegakan hukum, baik berupa tilang, teguran, maupun mengeluarkan kendaraan dari jalan tol. Kendaraan sumbu tiga hanya diperbolehkan melintas di jalan arteri mulai pukul 17.00 hingga dini hari sampai pagi,” jelasnya.

Agus juga mengimbau para pengusaha angkutan barang agar menginstruksikan para pengemudi truk besar untuk mematuhi pembatasan tersebut dan tidak melintas di jalan tol selama kebijakan diberlakukan.

“Saya mengimbau kepada para pengusaha demi keselamatan dan kelancaran bersama. Operasi Natal dan Tahun Baru ini merupakan operasi kemanusiaan,” ungkapnya.

Selain mengevaluasi kecelakaan lalu lintas, Kakorlantas Polri turut memaparkan perkembangan arus mudik Nataru.

Baca juga:

99,4 Persen Kapasitas Kereta Jarak Jauh Sudah Terbeli Penumpang Nataru

Sampai Jumat (26/12), tercatat sekitar 1,36 juta kendaraan telah meninggalkan Jakarta. Jumlah tersebut setara dengan 47 persen dari total proyeksi 2,9 juta kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju Trans Jawa dan Sumatra.

“Puncak arus mudik terjadi pada tanggal 24 Desember. Dari proyeksi 2,9 juta kendaraan, hingga saat ini sudah 47 persen meninggalkan Jakarta,” ujarnya.

Ia mengakui, sempat terjadi kepadatan di sejumlah kawasan wisata, seperti Gadog, Malioboro Yogyakarta, serta Karanganyar, Jawa Tengah. Namun, kondisi tersebut telah diantisipasi melalui berbagai rekayasa lalu lintas.

“Menuju kawasan wisata memang terjadi kepadatan, tetapi jajaran di wilayah sudah melakukan langkah-langkah antisipasi,” katanya.

Baca juga:

Libur Nataru, UMKM di Stasiun Solo Dapatkan Ruang Pamer di UMKM Fest 2025

Agus juga menyebut adanya perlambatan arus lalu lintas akibat kecelakaan di beberapa ruas tol pada pagi hari. Namun, situasi tersebut telah berhasil diatasi.

“Tadi pagi sempat terjadi perlambatan akibat kecelakaan, namun sudah kita antisipasi. Sejak pagi juga telah dilakukan contraflow,” jelasnya.

Terkait arus balik, Irjen Agus memprediksi puncaknya akan bergeser ke 4 Januari 2026. Pergeseran ini dipengaruhi oleh kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah.

”Dengan adanya kebijakan WFA, terjadi pergeseran arus balik. Yang semula direncanakan pada 2 Januari, kemungkinan bergeser ke 4 Januari,” ujarnya.

Demi mengantisipasi lonjakan kendaraan, Korlantas Polri akan melakukan penebalan personel di sejumlah titik strategis. Diperkirakan, sekitar 2,8 juta kendaraan akan kembali menuju Jakarta pada masa arus balik.

“Sehingga harus dipersiapkan dengan matang,” katanya.

Ia menegaskan seluruh pergerakan arus balik dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Sumatra akan dikelola secara terpadu agar tetap aman dan lancar.

“Pada arus balik nanti, semua pergerakan akan menuju Jakarta, baik dari Trans Jawa maupun dari Sumatra. Ini harus kami kelola bersama,” ucapnya. (knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan