Jurus Mencegah Penyebaran Obat PCC yang Mengerikan
Jumat, 15 September 2017 -
MerahPutih.com - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta belum menerima laporan adanya siswa di DI Yogyakarta yang terkena efek obat terlarang jenis PCC, Tramadol dan Somadril.
Namun, Kepala Disdikpora Baskara Aji mengatakan pihaknya sudah melibatkan siswa sebagai pengawas untuk mencegah adanya kejadian penyalah gunaan obat-obatan terlarang seperti di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Para Siswa ini bertugas langsung mengingatkan teman-temannya untuk tidak mencoba-coba obat PCC,Tramadol dan Somadril.
"Jadi tiap kelas ada satu atau dua siswa yang ditunjuk sebagai pengawas. Mereka disebut supervisor. Mereka dipilih oleh teman-temannya sendiri dan guru," kata Aji.
Setiap supervisor bertanggung jawab mengawasi teman-teman satu sekolahnya. Ia juga bertugas mengingatkan dan mengajak teman-temannya untuk tidak memakai obat-obatan terlarang. Supervisor juga akan melaporkan ke pihak sekolah jika ditemuka adanya penyalahgunaan obat-obatan dilingkup sekolah.
"Remaja itu lebih mendengarkan nasihat dan ajakan teman-temannya ketimbang guru atau orang tua. Maka nanti supervisor itu yang akan mengingatkan. Tapi sekolah juga tetap mengawasi," pungkanya.
Sebagai informasi, sebelumnya, puluhan pelajar di kota Kendari Sultra dilarikan ke rumah sakit karena berperilaku aneh. Data terakhir pihak BNN Sultra korban yang dilarikan ke rumah sakit tersebut berjumlah 64 orang, dua di antaranya meninggal dunia. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: Pertamina Tambah Pasokan 33.760 Tabung Elpiji 3 KG Di Yogyakarta