Jokowi Minta Taman Nasional Bunaken Ditata Sejak Awal

Jumat, 05 Juli 2019 - Zaimul Haq Elfan Habib

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo ingin agar kawasan wisata Taman Nasional Bunaken dapat didesain sejak awal, sehingga kegiatan pariwisata tidak menganggu jalannya konservasi.

"Yang paling penting segera direncanakan, sehingga nanti tidak berkembang seperti yang kita lihat ini, betul-betul terdesain sejak awal, mumpung belum ramai, kalau sudah ramai sulit kita mengendalikan, klaster-klasternya harus betul-betul diatur," katanya seperti dilansir Antara, Jumat (5/7).

Hal itu disampaikannya usai ia bersama dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan para menteri Kabinet Kerja mengunjungi Taman Nasional Bunaken sekaligus mengecek sejumlah fasilitas di kawasan wisata tersebut.

Jokowi juga sempat menikmati keindahan bawah air Bunaken melalui jendela kaca di dasar lambung kapal saat berada di perairan Taman Nasional Bunaken.

Jokowi di Taman Nasional Bunaken. (Antaranews)
Jokowi di Taman Nasional Bunaken. (Antaranews)

Baca Juga: Menengok Cara Jokowi Menikmati Taman Nasional Bunaken

"Kami ingin melihat lapangan, ada sebuah potensi-potensi yang bagus, yang dipakai untuk pariwisata, tapi memang ini adalah area konservasi yang juga harus hati-hati, yang tadi saya sampaikan ke Pak Menko, Menteri PUPR ada beberapa fasilitas misalnya untuk melihat bawah laut tadi. Kapalnya mungkin dari Menteri Perhubungan juga akan ditambah," kata Jokowi.

Taman nasional Bunaken didirikan pada 1991 dan meliputi wilayah seluas 890.65 kilometer. Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang sekitar 390 spesies ditambah sekitar 90 spesies ikan.

"Saya kira ini potensi yang baik, tapi memang harus dirawat, dijaga, jangan sampai sampah plastik masuk ke sini. Kami lihat sekarang, dulu banyak (sampah), sekarang sudah (bersih) karena rutin dari pemda selalu membersihkan sampah-sampah ini," ungkap Presiden Jokowi.

Data statistik menyebutkan pada periode Mei 2017- April 2018, jumlah kunjungan wisata Bunaken mencapai 49.000 orang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

"Ini mau dibuat perencanaan dulu, untuk membuat klaster-klaster sehingga penduduknya di sebelah mana jelas, tempat wisatanya di mana jelas, area konservasi di mana jelas, sehingga batas-batasan itu tadi sudah saya perintahkan, fisiknya sudah terbenahi, begitu orang masuk, datang langsung wow'begitu loh," katanya. (*)

Baca Juga: 5 Hal Tentang Taman Nasional Bunaken, Google Doodle Hari Ini

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan