Jokowi Klaim Angka Kemiskinan Turun Drastis dan Pengangguran Mampu Ditekan

Jumat, 16 Agustus 2024 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa pihaknya telah mampu membangun sebuah pondasi dan peradaban baru dalam 10 tahun kepemimpinan. Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya di sidang tahunan 16 Agustus 2024.

Inflasi, lanjutnya, juga terkendali di kisaran 2-3 persen di saat banyak negara mengalami kenaikan yang signifikan. Bahkan, ada negara yang mengalami inflasi hingga lebih dari 200 persen

Angka kemiskinan ekstrem mampu diturunkan dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024. Lalu, angka stunting mampu dikurangi dari sebelumnya 37,2 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023.

“Tingkat pengangguran juga mampu kami tekan dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen di tahun 2024,” katanya saat menyampaikan Pidato di DPR RI, Jakarta Jumat (16/8).

Baca juga:

Puan Nilai Jokowi Telah Maksimal Jalankan Pemerintahan

Ia juga mengklaim bahwa upaya perlindungan yang dilakukan pemerintah bagi masyarakat ekonomi bawah memberi manfaat secara luas.

Menurutnya, Rp 361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun. Mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Rp 113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Lalu, Rp 225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.

“Rp 60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama.”

“Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas. Pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama,” jelas Jokowi.

Baca juga:

RAPBN 2025 Rp 3.613 Triliun, Jokowi Beberkan Rincian Penggunaannya

Dalam aspek industri, ia mengungkapkan bahwa telah mengambil langkah besar untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah.

Langkah tersebut dimulai dari nikel, bauksit, dan tembaga yang akan dilanjutkan dengan timah, serta sektor potensial lainnya, seperti perkebunan, pertanian, dan kelautan.

“Kami membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara Rp 158 triliun selama delapan tahun ini,” tutup Jokowi. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan