'Joker' Kembali Lagi di Android, Waspada

Sabtu, 28 Agustus 2021 - P Suryo R

POLISI Belgia memperingatkan kembalinya virus ‘Joker’ yang menyerang perangkat Android. Virus ini bersembunyi di berbagai aplikasi di Google Play Store. Joker sempat menghebohkan di tahun 2017.

Pada tahun itu virus ini berhasil menginfeksi gawai dan merampok korbannya dengan bersembunyi di berbagai aplikasi. Sejak itu saat itu, sistem pertahanan Google Play Store telah menghapus sekitar 1.700 aplikasi malware ‘Joker’. Ini untuk mencegah orang terserang virus itu.

Baca Juga:

Facebook akan Hadirkan Kembali Fitur Panggilan Audio dan Video

ponsel
Virus Joker mencuri uang pengguna ponsel dengan aplikasi berbayar. (Foto: Pexels/Adrianna Calvo)

Pada September 2020, virus 'Joker' ditemukan di 24 aplikasi Android yang mencatatkan lebih dari 500 ribu unduhan sebelum kemudian dihapuskan. Diperkirakan pada waktu itu mempengaruhi lebih dari 30 negara, seperti di Amerika Serikat, Brasil, dan Spanyol. Peretas dengan virus itu membuat semacam platform berlangganan namun tidak sah. Mereka dapat mencuri hingga USD 7, sekitar Rp.100.994 per langganan mingguan. Diyakini angka itu kemudian meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Dari laman entrepreneur menuliskan Kepolisian Belgia mengatakan bahwa program ini terdeteksi di delapan aplikasi Play Store yang bersembunyi di Google.

Virus 'Joker' mempunyai keluarga malware yang dikenal dengan istilah Bread. Tujuan malware ini adalah untuk meretas tagihan ponsel dan mengotorisasi operasi tanpa persetujuan pengguna. Penelitian dari perusahaan cybersecurity Quick Heal Security Lab, menjelaskan bahwa virus ini dapat memasukkan pesan teks, kontak, dan informasi lain di ponsel yang terinfeksi.

Virus ini berbahaya karena memiliki kemampuan yang membuat pengguna Android berlangganan ke layanan berbayar. Biasanya aplikasi yang terkena adalah mereka yang memiliki langganan versi Premium atau paling mahal.

Baca Juga:

YouTube hadirkan Fitur Picture-in-picture di iOS

ponsel
Pencurian adalah tujuan utama dari pembuat virus ini. (Foto: Unsplash/Rami Al-zayat)

Pada awalnya, aplikasi yang terinfeksi 'Joker' mengirimkan SMS penipuan. Kemudian mulai menyerang pembayaran online. Kedua teknik ini memanfaatkan integrasi operator telepon dengan vendor, untuk memudahkan pembayaran layanan dengan tagihan seluler. Peretas mampu melakukan verifikasi perangkat, tetapi bukan pengguna, sehingga mereka berhasil mengotomatiskan pembayaran tanpa memerlukan interaksi pengguna.

Ada beberapa aplikasi yang sudah terdeteksi mengandung virus ‘Joker’ dan telah dihilangkan oleh Google Play Store, yaitu Auxiliary Message, Element Scanner, Fast Magic SMS, Free CamScanner, Go Messages, Super Message, Super SMS, dan Travel Wallpapers.

Namun diyakini oleh pakar lainnya bahwa lebih bisa jadi lebih banyak aplikasi yang terpengaruh. Jutaan pengguna yang tak tahu bahwa mereka telah menjadi korban penipuan dunia maya.

Rekomendasi untuk para pengguna Android untuk memeriksa apakah mereka memiliki salah satu dari aplikasi yang diinstal pada ponsel cerdas dan harus segera menghapusnya. Karena fakta bahwa yang dihapus dari Google Play Store tidak berarti penghapusan otomatis dari komputer tempat mereka berada. (mic)

Baca Juga:

Apa Beda JPEG, GIF, PNG, dan RAW?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan