Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Senin, 06 Oktober 2025 -
MERAHPUTIH.COM — PERUSAHAAN Asahi telah memulai kembali sebagian produksi di enam pabrik bir mereka di Jepang. Sebelumnya, produsen bir ternama ini terpaksa menghentikan seluruh operasi akibat serangan siber.
Beberapa jaringan toko besar di Jepang, termasuk 7-Eleven dan FamilyMart, minggu lalu memperingatkan bahwa mereka mulai kehabisan stok bir Asahi setelah peretasan tersebut memengaruhi sistem pemesanan dan pengiriman milik Asahi Group di seluruh negeri.
Asahi merupakan produsen bir terbesar di Jepang. Perusahaan ini juga memproduksi minuman ringan dan produk makanan, serta memasok produk dengan merek sendiri untuk berbagai peritel lainnya. Pabrik-pabrik yang kini beroperasi kembali sebagian memproduksi Asahi Super Dry, produk unggulan perusahaan. Selain itu, Asahi juga mulai menghidupkan kembali pabrik-pabrik yang memproduksi makanan dan minuman ringan.
Serangan siber ini merupakan yang terbaru menimpa perusahaan besar. Jaguar Land Rover bahkan masih berjuang memulihkan produksi setelah serangan serupa beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Rayakan Octobeerfest, Babah Ramu Dine & Bar Ajak Fariz RM Meriahkan Pesta
Asahi Group, yang juga memiliki Fuller’s di Inggris serta merek global seperti Peroni, Pilsner Urquell, dan Grolsch, menyatakan hanya operasi di Jepang, yang menyumbang sekitar setengah dari total penjualan mereka, yang terdampak serangan tersebut. Asahi menjelaskan pabrik bir di Jepang yang dibuka kembali belum beroperasi sepenuhnya. Sementara itu, dua pabrik minuman ringan yang telah memulai kembali kegiatan produksi juga masih beroperasi di bawah kapasitas penuh. Selain itu, lima pabrik minuman ringan lainnya juga akan dibuka kembali secara bertahap sesuai jadwal pengiriman.
Ksemua dari tujuh pabrik makanan Asahi juga telah kembali beroperasi, meski belum sepenuhnya pulih. Perusahaan menegaskan sistem produksi di dalam pabrik tidak terdampak langsung oleh serangan siber, tapi produksi sempat dihentikan karena gangguan pada sistem pemrosesan pesanan dan pengiriman.
Pada Jumat (3/10), Asahi menyatakan mereka belum dapat memberikan jadwal pemulihan yang pasti, tetapi sedang bekerja sama dengan pakar keamanan siber eksternal untuk memulihkan sistem secepat mungkin.(dwi)
Baca juga:
Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari