Jepang Alami Lonjakan Kasus Infeksi Bakteri STSS

Rabu, 19 Juni 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Jepang mengalami catatan kenaikan jumlah penderita infeksi bakteri Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS) dengan terjadinya lonjakan kasus baru sejak awal tahun.

Dilansir dari NHK, Rabu (19/6), Institut Penyakit Menular Nasional Jepang mengatakan jumlah awal kasus di negara itu sejak awal tahun mencapai 977 kasus per 2 Juni.

Angka kasus sementara hingga pertengahan tahun ini itu adalah rekor tertinggi di Jepang. Pada 2023, sepanjang tahun hanya ditemukan 941 kasus infeksi STSS di Jepang

Infeksi bakteri STSS dapat berkembang dengan cepat dan bisa berakibat fatal. STSS terutama disebabkan bakteri "streptokokus grup A" dan sebagian besar menyerang orang berusia 30-an atau lebih. Pasien dapat mengalami nekrosis pada anggota badan dan mengalami kegagalan banyak organ.

Baca juga:

Angka Kelahiran di Jepang Menurun, Semakin Rendah

Profesor Kikuchi Ken dari Universitas Kedokteran Wanita Tokyo mengatakan penyebab infeksi bakteri STSS. Menurutnya, infeksi masuk ke dalam tubuh melalui luka atau sayatan kecil, namun dalam beberapa kasus penyebab infeksi tidak dapat ditentukan.

Lebih jauh, dia mencatat ada beberapa gejala infeksi bakteri STSS ini, yang meliputi pembengkakan pada bagian tubuh dan demam tinggi. Interval perkembangan infeksi sangat cepat setelah memar.

Kikuchi mengatakan lonjakan pasien ini mengkhawatirkan karena mengindikasikan sesuatu yang baru sedang terjadi. Dia mendesak masyarakat untuk segera memanggil ambulans jika pembengkakan menyebar dengan cepat, atau jika mereka merasa mengantuk, karena gejala ini memerlukan perhatian medis segera. (Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan