Jenazah Terduga Teroris Tuban Ditolak Warga

Rabu, 12 April 2017 - Kapten

Enam jenazah terduga teroris yang diperiksa identitasnya di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, telah diserahkan semua ke keluarganya untuk dimakamkan di daerahnya masing-masing.

Namun, jenasah Karno yang diserahkan lebih dulu, ternyata tidak dimakamkan di tempat istrinya di Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Pria kelahiran Desa Candinata, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga itu, justru dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Putat Gedhe Surabaya.

"Jadi ada masalah di daerahnya, tapi kami tidak bilang jenazahnya ditolak warga. Hanya ada masalah di sana, sehingga dimakamkan di Surabaya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes (Pol) Frans Barung Mangera, Selasa (11/4).

Dijelaskannya, jenazah Karno memang lebih dulu diserahkan keluarganya, sekitar pukul 14.45 WIB. Sementara lima jenazah lainnya diserahterimakan pukul 17.00 WIB.

Tetapi, warga tempat tinggal istri Karno tidak mau jika jenazah Karno dimakamkan di sana. Sebab, meski sudah menikah dan tinggal sejak tiga tahun silam, namun nama Karno tidak tercatat di kartu keluarga kependudukan setempat.

Atas dasar itu, lanjutnya, jenazah Karno tidak boleh dimakamkan di sana, sehingga terpaksa dimakamkan di Surabaya.

Diketahui, Karno merupakan salah satu dari enam terduga teroris yang tertembak mati di Tuban, Jawa Timur, oleh anggota gabungan TNI-Polri, setelah sebelumnya melakukan aksi penembakan pada pos lantas.

Berita ini merupakan laporan dari Budi Lentera, kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya. Baca juga berita tentang aksi terduga teroris di Banyumas dalam artikel: Ini Kondisi Rumah Salah Seorang Pelaku Teror Tuban

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan