Jenazah Terduga Teroris Tuban Ditolak Warga
Anggota kepolisian mengangkat peti berisikan jenazah terduga teroris Tuban di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, Selasa (11/4). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Enam jenazah terduga teroris yang diperiksa identitasnya di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, telah diserahkan semua ke keluarganya untuk dimakamkan di daerahnya masing-masing.
Namun, jenasah Karno yang diserahkan lebih dulu, ternyata tidak dimakamkan di tempat istrinya di Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Pria kelahiran Desa Candinata, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga itu, justru dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Putat Gedhe Surabaya.
"Jadi ada masalah di daerahnya, tapi kami tidak bilang jenazahnya ditolak warga. Hanya ada masalah di sana, sehingga dimakamkan di Surabaya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes (Pol) Frans Barung Mangera, Selasa (11/4).
Dijelaskannya, jenazah Karno memang lebih dulu diserahkan keluarganya, sekitar pukul 14.45 WIB. Sementara lima jenazah lainnya diserahterimakan pukul 17.00 WIB.
Tetapi, warga tempat tinggal istri Karno tidak mau jika jenazah Karno dimakamkan di sana. Sebab, meski sudah menikah dan tinggal sejak tiga tahun silam, namun nama Karno tidak tercatat di kartu keluarga kependudukan setempat.
Atas dasar itu, lanjutnya, jenazah Karno tidak boleh dimakamkan di sana, sehingga terpaksa dimakamkan di Surabaya.
Diketahui, Karno merupakan salah satu dari enam terduga teroris yang tertembak mati di Tuban, Jawa Timur, oleh anggota gabungan TNI-Polri, setelah sebelumnya melakukan aksi penembakan pada pos lantas.
Berita ini merupakan laporan dari Budi Lentera, kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya. Baca juga berita tentang aksi terduga teroris di Banyumas dalam artikel: Ini Kondisi Rumah Salah Seorang Pelaku Teror Tuban
Bagikan
Berita Terkait
Pertalite Bikin Banyak Motor Mogok di Jatim, DPR Tegur Pertamina: Jangan Cuma Bilang "Hasil Uji Baik”
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Dorong Penataan Pembangunan Pesantren, Pemerintah Jangkau Pihak Swasta
Polisi sudah Bergerak Selidik Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny
Bangunan Ambruk Ponpes Al-Khoziny Jadi Alarm Perbaikan Sistem Konstruksi Nasional
Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa