Jelang Idulfitri, Permintaan LPG di DIY Diprediksi Naik Capai 437 MT

Senin, 18 Mei 2020 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Menjelang hari raya Idulfitri 1441 H, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region IV, memprediksi adanya peningkatan permintaan gas LPG 3 Kg sebesar 4 persen dari rata-rata harian normal.

Pjs. General Manager Pertamina MOR IV, Teuku Johan Miftah memprediksi konsumsi gas melon saat selama Ramadhan dan Idulfitri diperkirakan sebesar 437 MT.

Baca Juga:

Jelang Idul Fitri, Kolang Kaling dan Timun Suri Aman Formalin

"Konsumsi harian normal di angka 420 MT (Metric Ton) dan akan naik menjadi 437 MT. Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari Ramadan dan Idul Fitri tahun 2019 yang berkisar di angka 440 MT per hari”, ujar Johan melalui keterangan pers di Yogyakarta, Senin (18/5).

Permintaan terhadap gas elpiji 3 Kg alami peningkatan jelang Idulfitri
Petugas Pertamina menyediakan gas elpiji 3 Kg untuk kebutuhan Idulfitri (Foto:Humas Pertamina Mor IV)

Ia memastikan ketersediaan dan penyaluran LPG di wilayah DI Yogyakarta aman dan cukup. Selain itu untuk stok LPG yang berada di Fuel Terminal Pertamina saat ini dalam kondisi aman sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat hari raya nanti.

Untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan permintaan LPG khususnya ukuran 3 kg bersubsidi (PSO), Pertamina menghimbau kepada masyarakat untuk tetap patuh pada aturan yang telah ditetapkan dan tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan LPG.

“LPG 3 kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu sehingga kami berharap kepada warga masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi yang baik dapat menggunakan LPG non subsidi yaitu varian bright gas”, ungkap Johan.

Sebagai badan usaha yang ditetapkan pemerintah untuk menyalurkan LPG bersubsidi, Pertamina juga tunduk pada aturan yang berlaku. “Kami menyalurkan LPG bersubsidi sesuai aturan kuota yang telah ditetapkan pemerintah. Misalkan di bulan April kemarin, alokasi kuota LPG 3 kg di provinsi DI Yogyakarta adalah sebanyak 3.206.960 tabung dan realisasinya adalah 3.175.480 tabung (99%),"jelas Johan.

Sementara untuk bulan Mei ini diprediksi penyaluran LPG 3 kg adalah 97-98% dari alokasi yang telah ditetapkan.

Jika nantinya terjadi lonjakan permintaan LPG 3 kg bersubsidi, maka Pertamina bersama pemerintah daerah dan instansi terkait akan berkoordinasi untuk mengalokasikan pasokan tambahan dengan tidak mengurangi jumlah kuota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Saat ini di wilayah DI Yogyakarta Pertamina memiliki lebih dari 6.000 ribu pangkalan LPG PSO dan outlet Non PSO. Harga Eceran Tertinggi LPG 3 kg bersubsidi per tabung sesuai aturan Pemerintah daerah adalah sebesar Rp 15.500,-. Harga tersebut diperuntukkan bagi wilayah dalam radius penyaluran Stasiun Pusat Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE).

Sedangkan wilayah yang berada jauh dari SPPBE akan ditambah dengan ongkos distribusi namun tidak lebih dari Rp 17.000,- per tabung.

"Bila terdapat pangkalan Pertamina yang menjual di atas harga HET maka konsumen dapat melaporkannya ke aparat setempat atau melalui kontak Pertamina 135,"tegas dia.

Baca Juga:

Wisata Candi di Yogyakarta Beroperasi Kembali Awal Juni

Pertamina telah memiliki layanan pesan antar atau delivery service untuk memudahkan masyarakat mendapatkan produk BBM dan LPG. Konsumen dapat menghubungi kontak Pertamina 135 untuk memesan produk BBM seperti Pertamax series dan LPG bright gas.

“Kontak 135 juga kami sediakan bagi konsumen yang ingin memberikan masukan dan saran kepada Pertamina agar kami dapat memberikan layanan terbaik kepada para pelanggan”, tutup Johan.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta.

Baca Juga:

Nekat Balapan Liar di Tengah Pandemi COVID-19, Puluhan Remaja Diciduk Polisi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan