Jangan Salah Menggunakan Disinfektan dan Antiseptik
Jumat, 11 Desember 2020 -
HINGGA saat ini masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara antiseptik dan disinfektan. Meski sama-sama bisa membunuh bakteri, virus dan mikroba jahat di sekitarmu, keduanya memiliki perbedaan. Oleh karena itu pakar kesehatan mengingatkan untuk tidak tertukar menggunakan antiseptik dan disinfektan.
"Antiseptik pembunuh bakteri atau virus yang dikhususkan untuk bagian-bagian tubuh seperti tangan, sedangkan disinfektan pembunuh bakteri, kuman atau virus untuk alat-alat yang kita gunakan sehari-hari," kata dokter Aditya Surya Pratama dalam webinar 'Perlindungan Ekstra Saat Berkegiatan Bersama Saniter Untuk #IndonesiaTerlindungi', seperti dilansir Antara, Kamis (10/12).
Baca juga:
Aditya mengatakan bisa saja menggunakan antiseptik untuk membersihkan permukaan benda, akan tetapi hasilnya tak akan optimal seperti pada bagian tubuh. Ia menyarankan untuk membaca petunjuk penggunaan, baik itu antiseptik ataupun disinfektan sehingga tak salah memanfaatkannya.

Hasil yang tidak maksimal juga berlaku ketika kamu ingin membersihkan udara dengan cara menyemprotkan cairan antiseptik yang telah dijadikan cairan difusser. "Saya kira agak terlalu membuang-buang energi kalau membersihkan udara dari virus dengan menyemprot," ucap Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan, Erlina Burhan beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Vaksin COVID-19 Sinovac
Sebaliknya, jangan menyemprotkan disinfektan ke tubuh. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hal itu bisa membahayakan secara fisik maupun psikologi. Penyemprotan disinfektan ke tubuh juga tidak akan mengurangi kemampuan orang terinfeksi virus Corona.

Profesor mikrobiologi di Edinburgh Napier University, Skotlandia, Stephanie Dancer mengingatkan bahan kimia pada disinfektan seperti hidrogen peroksida bisa mendekontaminasi permukaan atau benda dan menghasilkan radikal bebas perusak yang menyerang komponen sel sehingga mampu membunuh hampir semua bakteri, virus, dan mikroba lain di permukaan.
"Area utama yang harus didisinfeksi adalah permukaan yang sering digunakan bersama oleh anggota keluarga dan yang bersentuhan dekat dengan cairan tubuh. Jika jendela Anda kotor, itu bukan masalah besar bagi kesehatan Anda, tetapi kenop pintu yang disentuh setelah bersin bisa menjadi masalah," ucap profesor mikrobiologi di Medical University of South Carolina, Michael G. Schmidt, seperti dilansir dari Insider. (Yni)
Baca juga:
Setahun Berlalu, Ini Mitos yang Masih Beredar Tentang COVID-19